Allah Yang Maha Menguasai Segala-galanya

Terjemahan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 8 – 9
8.       Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
9.       Yang mengetahui semua yang gaib  dan yang tampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi
Subhanalloh, jadi yang Menciptakan bayi di dalam perut seorang ibu hanyalah Allah SWT,Dia-lah yang membentuk rupa, Allah  Maha Tahu  setiap bayi yang ada kekurangannya, karena Allah-lah yang Menciptakan dan juga Allah Maha Tahu mana yang dilahirkan kembar bahkan kembar siam ,kembar laki-perempuan.
Ada yang persis sama ada yang berbeda ,sepasang suami-istri yang memiliki janin tidak berdaya sedikit pun untuk membentuk anaknya diluar kemampuan, lalu apa hikmahnya ? jadi andaikata seorang perempuan menginginkan kehamilan harus menikah dahulu  karena jika tidak menikah kehamilannya tidak halal tetapi sang janin  bukanlah anak yang haram hanya prosedurnya haram.
Andaikata hamil ,minta tolonglah kepada Allah yang menciptakan makhluk  supaya diberi rupa  sebaik baik  rupa yang dapat  dipertanggungjawabkan,diberi umur sebaik-baik umur yang barokah,diberi takdir sebaik-baik takdir yang mengundang ridho Allah ,diberi rejeki sebaik-baik rezeki yang barokah dan melimpah sehingga hidupnya menjadi  ahli shodaqoh  yang penuh manfaat.
Mintalah hanya kepada Allah, laki- laki ataupun perempuan sama saja karena Allah yang menciptakan. Andaikata kita ingin perempuan tetapi diberi anak laki-laki kita harus bersyukur karena para bapak atau laki-laki yang sholeh itu adalah laki-laki, dan andaikata kita menginginkan anak laki-laki tetapi kemudian diberikan anak perempuan kita pun harus bersyukur karena laki-laki yang sholeh itu dilahirkan dari seorang perempuan.
Terjemahan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 10
10.    Sama saja (bagi Tuhan) , siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa     yang berterus terung dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi  di malam hari  dan yang berjalan (menampakkan diri ) di siang hari.
Mau diucapkan ataupun tidak, apa yang  terlintas didalam hati Sesungguhnya Allah Maha Tahu , semua bisikan-bisikan di telepon walaupun sembunyi-sembunyi tidak ada yang tersembunyi , yang berpacaran  lewat telpon walaupun mencari tempat yang tersembunyi tetap tidak bisa , mana ada tempat yang tersembunyi bagi Allah baik itu gelap maupun terang sama saja,karena tidak ada yang gelap ataupun terang bagi Allah karena Dia-lah yang Menciptakan gelap dan terang.
Terjemahan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 11
11.    Bagi  manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di maka dan di belakangnya , mereka  menjaganya  atas perintah Allah,  Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah Menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya ; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Malaikat mencatat amal-amal manusia ,dimanapun kita berada,masuk ke manapun akan selalu diikuti , semuanya dicatat dan tercatat tiada satupun yang luput dan nanti catatan itu dibeberkan di akherat, semua orang akan tahu
 
Allah menguasai setiap takdir, takdir Allah diantaranya diberikan kepada kita untuk dirubah  ke takdir lainnya. Kalau kita malas maka rezeki- nya akan sedikit , tetapi kalau kita gigih maka rezekinya Insya Allah lebih besar, kalau membaca Alquran malas maka jangan salahkan jika kita hanya hapal sedikit ayat Quran,tetapi kalau kita gigih akan menjadi penghapal Al Qur’an, kalau dahsyat mengamalkan menjadi ahli Al Qur’an bukan hanya hapal tapi akhlakpun akan mirip Al Qur’an.
 
Allah menguasai segala-galanya dengan sempurna,  Allah Maha Tahu keadaaan George W  Bush , Allah tahu keadaan saudara kita di tanah palestina, orang Palestina ada dalam genggaman Allah , yang menjadi masalah bukan masalah mati tetapi mati khusnul khotimah atau mati su’ul khotimah,karena tidak ada perang pun kematian tetap akan dialami semua orang, semua orang ada ajalnya tidak boleh dipakai main-main karena semua ada waktunya. Semua musibah terjadi dengan izin Allah.
“Maa ashaaba mimmushiibatiin illa bi idznillah”Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.(QS. 64 ; 11)
Terjemahan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 12 - 13
12.    Dia-lah Tuhan yang Memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia Mengadakan awan mendung
.
13.    Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah , (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah Melepaskan halilintar, lalu Menimpakannya kepada siapa yang Dia Kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan  tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras Siksa-Nya
Ketika ada petir ada yang ketakutan tetapi ada juga yang gembira, yang gembira karena ada petir karena mereka berharap akan turun hujan, yang bersikap ketakutan adalah orang  yang takut kesambar petir ,Suatu saat ada bos yang sedang menyukai golf, dia mempunyai pengawal yang banyak,uang yang berlimpah , rumahnya dilengkapi alarm, ada anjing penjaga ,tetapi ketika Allah menakdirkan bos tersebut terkena petir maka tidak dapat ditahan oleh siapapun , seketika itu pula dia terbujur kaku dan tubuhnya hangus terbakar,pada saat yang sama tidak ada satupun pengawalnya yang mau menyelamatkannya.Sesungguhnya Guruh,malaikat bertasbih memuji Allah karena takut padanya-Nya semua yang ada di langit bertasbih kepada Allah, Yusabbihu lahuu man fissamaawaati wal ardh
Terjemahan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 14
14.    Hanya bagi Allah –lah (Hak Mengabulkan ) doa yang benar. Dan berhala-hala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air  supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat)orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka. (QS:AR- RA’D{13};8-14)  
Seluruh dukun tidak ada yang dapat mengabulkan doa, andaikata seorang dukun dapat mengetahui nomor judi, kenapa tidak dia saja yang membeli ?saudaraku jangan pernah mau datang ke dukun karena mereka adalah penipu ,termasuk penipuan baru-baru ini yang mengguncangkan Indonesia yang telah dibeberkan oleh Allah , selain itu dukun sering dipakai oleh jin sebagai alat untuk memperdaya manusia , Allah Maha Dekat kenapa kita minta kepada dukun yang sudah pasti mati ,minta tolonglah hanya kepada Allah Yang Menguasai Segala-galanya dengan Maha Cermat.

Mudah-mudahan Allah Yang Maha Mendengar Membimbing kita untuk dapat memperbaiki kekurangan diri kita karena Allah memberi hidayah dan taufik kepada  siapa  yang dikehendaki.wallahu a’lam (mikha)

Alat Ukur Keberuntungan

Ciri kapitalis itu dua. Pertama, dalam mencari keuntungan mereka tidak menggunakan tata nilai yang baik, mengeksploitir semuanya demi kepentingan diri dan konglomerasinya. Kedua, setelah mendapatkannya mereka kikir dan sibuk membesarkan dirinya.

Islam menghadirkan solusi, ada dua ciri profesional Muslim. Pertama, ketika mencarinya, sangat menjaga nilai-nilai, sehingga kalau dia mendapatkan sesuatu, dirinya lebih bernilai daripada yang dia dapatkan. Kalau dia mendapat uang, maka dia dihormati bukan karena uangnya, tapi karena kejujurannya. Kalau dia mempunyai jabatan, dia disegani bukan karena jabatannya, tapi karena kepemimpinannya yang bijak, adil dan mulia.

Kedua, setelah mendapatkannya dia distribusikan untuk sebesar-besar manfaat bagi kemaslahatan umat. Makin kaya, makin banyak orang miskin yang menikmati kekayaannya.

Kita seringkali menganggap bahwa keuntungan itu adalah finansial (uang), sehingga sibuk menumpuk harta kekayaan untuk bermewah-mewahan. Inilah di antaranya yang membuat bangsa kita hancur.

Firman Allah, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung." (QS Al Jumu'ah [62]: 10).

Carilah karunia Allah, bukan uang. Sesungguhnya keuntungan itu tidak identik dengan uang. Walaupun tidak mendapatkan uang, jika niatnya lurus dan cara berikhtiarnya benar, maka kita sudah beruntung, Allah yang akan mendatangkannya suatu saat kelak.

Alat ukur keuntungan dalam berbisnis atau bekerja itu ada lima. Pertama, yang namanya untung itu adalah kalau apa yang kita lakukan menjadi amal shaleh. Walaupun belum (atau bahkan tidak) mendapatkan uang, tetapi jika telah berkesempatan menolong orang lain, meringankan beban orang lain, memuaskan pembeli atau melakukan apapun yang menjadi kebaikan di sisi Allah, maka semua itu sudah merupakan keuntungan.

Sebaliknya, bisnis narkoba, perjudian, dan prostitusi itu menghasilkan banyak uang, tetapi jangan pernah merasa beruntung kalau bisnis itu berkembang. Itu semua bukan keuntungan, melainkan fitnah karena akan mendapat kutukan dan laknat dari Allah.

Kedua, yang namanya untung adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa membangun nama baik (citra diri) kita. Jangan sampai kita mempunyai banyak uang, tetapi nama baik kita hancur, dikenal sebagai penipu, pendusta atau koruptor. Apalah artinya kita mempunyai banyak harta, tapi citra kita hancur sehingga istri dan anak-anak menjadi tercekam dan terpermalukan. Kekayaan kita bukan pada tempelan (uang, pangkat, jabatan), kekayaan kita harus melekat pada citra diri kita.

Ketiga, yang namanya untung adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa menambah ilmu, pengalaman, dan wawasan. Jika kita mempunyai banyak uang, tetapi tidak berilmu, sebentar saja bisa hangus uang kita. Tidak sedikit orang yang mempunyai uang, tetapi tidak memiliki pengalaman, sehingga mereka mudah tertipu. Sebaliknya, misalkan uang kita habis karena dirampok, kalau kita memiliki ilmu, pengalaman, dan wawasan, kita bisa mencarinya lagi dengan mudah.

Keempat, yang namanya untung adalah kalau apa yang kita lakukan itu bisa membangun relasi atau silaturahmi. Oleh karenanya, jangan pernah hanya karena masalah uang hubungan baik kita dengan orang lain menjadi hancur.
Setiap orang yang terluka oleh kita, dia akan menceritakan luka di hatinya kepada orang lain. Dan ini akan menjadi benteng yang memenjarakan, kita semakin kecil. Jangan mencari musuh, tapi perbanyak kawan. Kalau kawan sudah mencintai kita, mereka akan bersedia untuk membela dan berkorban untuk kita, setidaknya mereka akan menceritakan sesuatu yang baik tentang kita.

Kelima, yang namanya untung itu tidak hanya sekadar untuk mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, tetapi apa yang kita lakukan itu justru harus banyak menguntungkan dan memuaskan orang lain.

Oleh karena itu, kalau kita sudah meyakini bahwa pembagi rezeki adalah Allah, maka bisnis kita bukan lagi dengan manusia, tetapi dengan Allah, penggenggam setiap rezeki.
Waspadalah terhadap bisnis yang tidak menjadi amal, yang tidak menjadi nama baik, yang tidak menjadi ilmu, yang memutuskan silaturahmi, dan yang mengecewakan orang lain. Karena semua itu bukan keuntungan, tetapi bencana Wallahu a’lam Bishowab

Indahnya Ramadhan

Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai semua orang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana puasa pernah diwajibkan kepada umat sebelum kamu, semoga kamu terpelihara” (Al Baqarah 183).
Begitu cepat waktu berlalu, tanpa terasa Ramadhan kembali akan kita jelang. Sungguh cepat rasanya perjalanan masa meskipun setahun tak pernah kurang dari 12 bulan. Demikian memang waktu terus berjalan, bergerak dan berputar sesuai dengan porosnya, mengikuti sunnatullah yang tidak bisa dihentikan, kecuali Allah semata. Perjalanan hidup manusia di dunia adalah merupakan waktu yang terus berjalan, dan kelak nanti akan ada pertanggungjawaban di akhirat, untuk apa waktu yang disediakan dalam hidup dipergunakan? Dan Allah SWT banyak bersumpah dalam kitab-Nya dengan menggunakan waktu; seperti yang banyak termaktub dalam Juz 30, disitu Allah bersumpah dengan waktu-waktu yang biasa demi dilalui oleh manusia. secara umum Allah menyebutkan; Demi masa (surat Al-Asr), dan secara khusus Allah menyebutkan demi waktu Fajar (surat Al-Fajr), Demi waktu Dhuha (surat Ad-Dhuha), demi waktu malam dan demi waktu siang (surat Al-Lail) dan lain-lainnya.. Tentunya sumpah tersebut mengisyaratkan akan pentingnya waktu yang harus diperhatikan oleh manusia dan kesempatan emas untuk dipergunakan sebaik-baiknya sehingga tidak menjadi orang yang merugi.
Allah SWT berfirman:
وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Al-Asr:1-3)
Dan dalam ayat lainnya Allah juga berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Al-Mulk:2)
Jadi inti dari terhindar dari kerugian terhadap waktu yang disediakan adalan iman dan amal salih.
Dan Allah mempergilirkan kehidupan ini, juga untuk melihat siapa yang memiliki jiwa juhud dan mendapatkan syahadah dalam hidupnya serta mendapatkan ridha dari Allah SWT.
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
“Dan masa itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’”. (Ali Imran:140)
Namun, syukur al-hamdulillah kita masih sempat menemui Ramadhan dan semoga semua kita dapat berpuasa sesuai dengan perintah Allah, dan menjadikannya waktu dan kesempatan berharga untuk memperbanyak ibadah, amal shalih dan aktivitas lainnya untuk mendapatkan rihda Allah SWT.
Kita tentunya merindukan kehadiran bulan Ramadhan sebagaimana rindunya Rasulullah SAW dengan bulan ini. Kita tentunya bahagia dengan hadirnya bulan Ramadhan sebagaimana Rasulullah saw bahagia menyambut bulan ini.  Begitupun tentunya kita sangat senang dengan bulan Ramadhan yang kita jelang, sebagaimana Rasulullah saw sangat senang ketika bulan Ramadhan akan dijelang. Oleh karena itulah, sejak bulan Rajab, Nabi saw mulai banyak membaca doa :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانٍ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkahilah hidup kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikanlah usia kami hingga bulan ramadhan”.
Dan ketika menyambut terbitnya bulan sabit saat memasuki bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW berdoa pula :
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
“Ya Allah, terbitkanlah (dan tampakkanlah) hilal kepada kami (diiringi) dengan keberkahan dan keimanan serta keselamatan dan keislaman, (jadikanlah dia) sebagai hilal kebaikan dan petunjuk, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Alloh.” (At-Tarmidzi (9/142), imam Ahmad (1/162), Ad-Darimi (2/7) dan lain-lain, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Wabilush Shayyib, hal. 220).
Selama Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa memperbanyak ibadah dan amal kebajikan, termasuk infak, sedekah dan menyantuni fakir miskin. Dengan demikian, Ramadhan membawa berkah berupa peningkatan nilai keislaman, kekuatan iman dan keamanan, serta merebaknya kedermawanan.
Bulan Ramadhan dengan banyak keistimewaannya telah banyak kita dengar dan ketahui, nama yang tidak asing bagi umat Islam. Sayyidus suhur (penghulu bulan-bulan) adalah merupakan julukan yang sangat indah, bulan nuzulul Quran, bulan tarbiyah, bulan tarqiyah (peningkatan) taqwa dan amal ibadah, sebagaimana bulan ini memiliki banyak gelar sesuai dengan fungsi dan peranannya. Antara lain : Syahrul barakah (bulan penuh kenikmatan dan limpahan karunia), Syahrul Najah (bulan kemenanga dan pelepasan dari azab neraka), Syahrul Juud (bulan kemurahan), Syahrul Muwasah (bulan kepedulian dan memberi pertolongan kepada yang membutuhkan), Syahrul Rahmah (bulan penuh rahmat Allah), dan julukan-julukan indah lainnya.
Namun dari sekian banyak keistimewaan dan keutamaannya, sangat sedikit dari umat islam yang belum menyadarinya, atau mungkin mereka sadar tapi belum menyentuh lubuk hati mereka sehingga saat Ramadhan tiba, tidak ada raut wajah yang sumringah atau bergembira menyambutnya. Mengikuti amaliyah Ramadhan sebagai kegiatan ritual saja, sekedar melepas dan menggugurkan kewajiban atau sekedar adat (kebiasaan) yang sudah biasa dilakukan setiap tahun, sehingga setiap kali selesai bulan Ramdhan kepribadian seseorang tidak meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama, yang berubah hanyalah umurnya saja, setiap hari terus bertambah.
Insya Allah, Kami mencoba menghadirkan kajian sederhana, yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan amaliyah Ramadhan, yang diberi tema “menjadi hamba “RABBANI bukan sekedar “RAMADHANI”. Dengan maksud bahwa ketika memasuki bulan ini kita dapat menjadi hamba yang benar-benar mengabdikan diri kepada Allah, taat dan patuh kepada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, benar-benar menjadi hamba rabbbani bukan hanya ramadhani, yang tidak hanya sekedar melewati bulan ramadhan sebagai ritual tahunan tanpa makna, tidak hanya mengubah prilaku makan, menahan haus dan lapar disiang hari tanpa hasil yang berharga, melakukan tarawih di malam harinya, dan aktivitas ritual lainnya yang ada dalam bulan ramadhan tanpa ada perubahan dalam diri secara maksimal, namun berusaha untuk mengambil hikmah yang terkandung dalam segala aktivitas, ibadah dan amaliyah di bulan tersebut sehingga mendapatkan derajat yang paling mulia disisi Allah; yaitu Taqwa.
Karena itulah agar puasa tidak sia-sia, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, maka hendaknya  melakukan persiapan diri dengan cara :
1. Persiapan Ruhiyah; dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.
2. Persiapan Fikriyah; melalui pembekalan diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah dan ibadah di bulan Ramadhan.
3. Pesiapan Jasadiyah; dengan menjaga kesehatan badan, menciptakan kebersihan lingkungan serta mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan teratur.
4. Maliyah; dengan menyiapkan diri menabung dan menyisihkan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar kepada orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.
Agar kelak menjadi hamba rabbani baik qobla (sebelum), atsna’a (pada saat) dan ba’da (setelah) ramadhan.
Namun menjadi hamba robbani tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, perlu waktu, tenaga dan usaha terutama ilmu dan pengetahuan, karena setiap amal ibadah harus dilandasi dengan ilmu pengetahuan agar tidak terjerumus pada taklid, karena itu pula Allah SWT berfirman :
وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
“… Namun jadilah kalian hamba Robbani, terhadap apa yang telah kalian pelajari dari kitab Al-Quran dan dari apa yang telah kalian kaji”. (Ali Imran:79)
Rasulullah saw bersabda :
لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِي مَا فِي رَمَضَانَ مِنْ خَيْرٍ لَتَمَنَّوْا السَّنَةَ كُلِّهَا رَمَضَانَ
”Andaikan umatku mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.”  (HR. Ibnu Khuzaimah).
تُفَتَّحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغَلَّقُ أَبْوَابُ النَّارِ، وَيُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، وَيُنَادِي فِيهِ مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ اقْتَصِرْ
“Bulan Ramadhan; di dalamnya pintu surga dibuka, pintu neraka di tutup dan syaitan-syaitan dibelenggu, di dalamnya pada setiap malamnya ada seruan; wahai para pencari kebaikan marilah kemari, dan wahai para pelaku kejahatan berhentilah”. (Thabrani)

Seuputar Ramadhan

Pendahuluan
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung, sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,
“Islam itu didirikan di atas lima perkara; Bersaksi tiada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.” ( Muttafaq ‘alaih)
Allah Ta’ala berfirman, artinya ” …dan makan munumlah hingga terang bagimu benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempunakanlah puasa itu sampai (datang) malam…” (QS. al-Baqarah: 187)
“Dan tiada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) adalah yang disengaja di hatimu.” (QS. al-Ahzab : 5)
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA :
SEBELAH KIRI DARI MANTAN PACAR KITA.
kanan, maka adalah dapat membatalkan puasa juga.
sedangkan jika menyentuh kedua bagian tersebut
secara bersamaan, maka dosanya menjadi double.
MUHRIMNYA.
yang bukan muhrimnya, maka puasa kita tidak batal,
tetapi orang lain yang bukan muhrimnya tersebut
puasanya menjadi batal. tetapi, jika kita turut
merasa enjoy, maka puasa kita batal juga.
menyaksikan film porno, maka puasa kita tetap batal.
hanya saja, orang yang melompat-lompat berarti lebih
batal.. karena berarti gembira disaat nonton film
porno.
mengenai alat kelamin lawan jenis kita. jika air
ludah tersebut tidak mengenai alat kelamin lawan
jenis, dan diulang terus hingga alat kelamin lawan
jenis tersebut akhirnya terkena air ludah dan
kemudian menjadi basah, maka puasa kita tetap batal.
berlari sekuat tenaga menuju rumah pelacuran adalah
dapat membatalkan puasa. sedangkan berlari sekuat
tenaga tetapi tidak menuju ke tempat pelacuran,
tetapi akhirnya kemudian tersasar menuju ke tempat
pelacuran dan lalu berhubungan intim dengan salah
seorang pelacur, maka puasa orang tersebut menjadi
batal.sedangkan orang yang berlari sekuat tenaga
lalu terpeleset dan terjatuh diatas pelacur yang
tidak mengenakan selembar kain apapun, dan lalu
orang tersebut juga sudah telanjang, maka puasanya
juga menjadi batal.
berteriak-teriak waktu siang hari disaat berhubungan
intim dengan lawan jenis adalah dapat membatalkan
puasa.sedangkan orang yang mendengar teriakan orang
yang berhubungan intim waktu siang hari, lalu orang
tersebut mengintip aktifitas tersebut dan merasa
enjoy, maka puasa orang tersebut juga menjadi batal.
melempar uang logam sehingga mengenai payudara
seorang gadis dan lalu kita mengusap-usap payudara
tersebut selama 2 jam karena kasihan terhadap gadis
tersebut adalah dapat membatalkan puasa.sedangkan
jika uang logam tersebut mengenai payudara seorang
gadis dan lalu gadis tersebut meminta kita untuk
mengulanginya (sehingga kita menjadi letih dan
haus), dan lalu kita minum teh botol bersama gadis
tersebut dan lalu gadis tersebut mengajak kita untuk
berhubungan intim dan kita menyetujuinya, maka puasa
kita menjadi batal.
memperbaiki komputer yang rusak di rumah seorang
gadis seksi dan kemudian gadis seksi tersebut
menggoda kita untuk berhubungan intim dan kemudian
kita tergoda dan akhirnya kita tidakjadi memperbaiki
komputer tetapi malah berhubungan intim, maka puasa
kita menjadi batal. sedangkan jika kita hendak
memperbaiki komputer yang rusak di rumah seorang
gadis seksi, tetapi ternyata gadis seksi tersebut
tidak memiliki komputer tetapi akhirnya kita
memperkosa gadis seksi tersebut, maka puasa kita
juga menjadi batal.
membaca buku pelajaran tetapi di dalam buku
pelajaran tersebut terdapat buku stensil “enny
arrow” adalah dapat membatalkan puasa. sedangkan
jika di dalam buku pelajaran tersebut tidak terdapat
buku stensil “enny arrow”, tetapi kita lalu meminjam
buku stensil “enny arrow” kepada seorang pelacur dan
lalu pelacur tersebut mengajak kita berhubungan
intim dan kita menyetujuinya, maka puasa kita juga
menjadi batal.
duduk sambil makan nasi padang adalah dapat
membatalkan puasa.sedangkan duduk sambil menggoda
ibu penjual nasi padang, lalu berselingkuh dengan
ibu tersebut, adalah juga membatalkan puasa.

  • Jangan lupa selalu mengkonsumsi makanan bergizi baik pada saat sahur atau berbuka puasa. Walau menu sederhana, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
  • Upayakan untuk mencegah dehidrasi tubuh dengan banyak minum air putih pada malam hari. Hal ini penting dilakukan, karena pada siang hari aktivitas kita cenderung banyak mengeluarkan keringat baik di ruangan terbuka atau ber-AC.
  • Pada saat berbuka, awali buka puasa Anda dengan makanan atau minuman hangat dan manis seperti kolak, setup, ataupun minuman manis lainnya. Tapi ingat, jangan mengkonsumsi minuman yang mengandung soda, karena dapat menimbulkan akibat buruk bagi perut Anda.
  • Jangan langsung minum air dingin atau es, sebaliknya biasakanlah berbuka dengan minuman yang hangat. Perut yang kosong bisa menjadi kembung, bila Anda langsung berbuka puasa dengan air dingin, karena asam lambung dalam tubuh kita akan terbentuk semakin banyak.
  • Kemudian beristirahatlah kurang lebih satu jam sebelum menyantap hidangan berbuka yang telah dihidangkan. Tujuannya untuk memberikan keseimbangan terlebih dahulu pada pencernaan kita. Ingat, jangan mengkonsumsi makanan berlebihan dan makanan asinan.
  • Berbuka puasa hendaknya dilakukan secara bertahap dan tidak terburu-buru agar lambung tidak “kaget”. Dengan demikian kerja lambung tidak terlampau berat. Untuk meringankan kerja pencernaan, kunyah makanan dengan baik.
  • Agar Anda mampu menahan rasa lapar, perbanyaklah mengkonsumsi jenis makanan berserat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah. Tubuh kita memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan yang banyak mengandung serat.
  • Selain memperbanyak makanan berserat dan makanan yang mengandung protein, sebaiknya Anda juga menyediakan jenis makanan yang mengandung vitamin dan mineral serta makanan tambahan agar tubuh tetap segar bugar sepanjang hari.
  • Vitamin yang penting dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B, dan C. Tapi kalau Anda sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut.
  • Bagi penderita sakit lambung makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mie, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
  • Bagi mereka yang berat badannya melebihi berat badan ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterolnya, misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, es krim. “Selain lebih banyak mengkonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.”
  • Sedang bagi mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susunya dan menghindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya).
  • Bagi mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.         


Berikut ini adalah petunjuk singkat mengenai puasa yang meliputi: Definisi, segi hukumnya, golongan manusia dalam soal puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan beberapa keutamaannya.
Definisi Puasa
Puasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersegama mulai dari terbit fajar yang krdua sampai terbenamnya matahari.
Jadi puasa adalah ibadah yang dilaksanakan dengan jalan meninggalkan segala yang menyebabkan batalnya puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah terlihatnya hilal, atau setelah bulan Sya’ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan wajib dilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan disaksikan seorang yang dipercaya.
Golongan Manusia dalam Berpuasa.
1. Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan musafir (bepergian).
2. Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’ (mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam.
3. Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa.
4. Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walau pun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun.
5. Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah).
6. Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha’nya setelah sembuh.
7. Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha’nya di hari yang lain.
8. Wanita yang sedang dalam keadaan haidh atau dalam keadaan nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha’nya pada hari yang lain.
9. Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha’ puasa yang ditinggalkan itu pada hari yang lain.
10. Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha’nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti berpergian untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti sopir truk dan bus (luar kota), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha’nya.
Beberapa Rukhsah yang Tidak Membatalkan Puasa.
1. Jika seseorang melakukan sesuatu perbuatan yang membatalkan puasa disebabkan lupa atau tidak mengerti atau pun tidak sengaja, maka puasanya tidak batal. Berdasarkan ayat, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.” (QS. al-Baqarah : 286)
2. Jika orang yang sedang berpuasa makan dan mimun karena ia yakin bahwa matahari telah terbenam, maka puasanya tidak batal; dan tidak batal pula puasa orang yang makan dan minum karena yakin bahwa fajar belum terbit (padahal yang sebenarnya waktu sahur telah habis, red).
3. Jika orang yang sedang berpuasa berkumur, lalu masuk sebagian air ke dalam tenggorokannya tanpa sengaja, maka puasanya tidak batal. Dan tidak batal puasa seseorang yang ketika tidur bermimpi (hingga keluar mani), karena tidak ada nash yang menyatakan hal tersebut batal.
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa ada delapan:
1. Melakukan jima’ (hubungan intim suami istri) pada siang hari Ramadhan bagi yang sedang berpuasa, maka wajib mengqadha’ puasanya dan membayar kafarah mughallazhah (denda berat) yaitu dengan memerdekakan seorang hamba sahaya. Jika tidak mendapatkan hamba sahaya maka wajib baginya berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dan jika tidak mampu, maka ia berkewajiban memberi makan enam puluh orang miskin.
2. Mengeluarkan air mani dengan cara onani atau masturbasi, mencium, memeluk, merangkul dan lain-lainnya.
3. Makan minum atau menghisap sesuatu, baik yang bermanfaat atau yang berbahaya seperti rokok.
4. Menyuntikkan obat yang dapat mengenyangkan dan dapat menahan rasa lapar, karena melakukan itu berarti sama dengan minum. Sedang menyuntikkan obat yang tidak mengenyangkan, maka hal tesebut tidak membatalkan puasa, walaupun disuntikkan pada otot atau urat nadi, baik terasa di kerongkongan atau tidak.
5. Keluar darah haidh dan nifas
6. Mengeluarkan darah dengan jalan hijamah (membekam) atau yang serupa. Sedang keluar darah dengan sendirinya atau karena mencabut gigi dan yang semisalnya, tidak membatalkan puasa, karena hal tersebut tidak termasuk dalam pengertian hijamah.
7. Muntah disengaja, tetapi jika muntah tanpa disengaja atau dibuat-buat, maka tidak batal puasanya.
8. Transfusi darah sebagai pengganti darah yang keluar, seperti seseorang yang sedang berpuasa terluka (kecelakaan dan sejenisnya) yang mengakibatkan keluarnya darah.
1. MENYENTUH-NYENTUH DENGAN SENGAJA BAGIAN PAYUDARA
sedangkan jika menyentuh bagian payudara sebelah
2. TIDUR SIANG DIATAS BADAN ORANG LAIN YANG BUKAN
sedangkan jika tidur siang dibawah badan orang lain
3. MELOMPAT-LOMPAT DI SAAT MENYAKSIKAN FILM PORNO.
sedangkan jika kita tidak melompat-lompat disaat
4. MELUDAH.
meludah adalah batal jika air ludah tersebut
5. BERLARI SEKUAT TENAGA.
6. BERTERIAK-TERIAK WAKTU SIANG HARI.
7. MELEMPAR UANG LOGAM.
8. MEMPERBAIKI KOMPUTER YANG RUSAK.
9. MEMBACA BUKU PELAJARAN.
10. DUDUK
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانٍ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkahilah hidup kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikanlah usia kami hingga bulan ramadhan”.
Adapun nash lengkap hadits tersebut adalah seperti yang termaktub dalam Musnad Imam Ahmad (1/259), beliau berkata:
حدثنا عبد الله ، حدثنا عبيد الله بن عمر ، عن زائدة بن أبي الرقاد ، عن زياد النميري ، عن أنس بن مالك قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال : اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبارك لنا في رمضان وكان يقول : ليلة الجمعة غراء ويومها أزهر
Menceritakan kepada kami Abdullah, Ubaidullah bin Umar, dari Zaidah bin Abi ar-Raaqod, dari Ziyad an-Numairi, dari Anas bin Malik berkata ia, Adalah Nabi shallallohhu ‘alaihi wasallam apabila masuk bulan Rajab, beliau berdo’a ; “Ya Alloh berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Bulan Ramadhan. Kemudian beliau berkata, “Pada malam jumatnya ada kemuliaan, dan siangnya ada keagungan.
Hadits diatas memang memiliki 2 cacat; yaitu dari  Ziyad bin Abdullah An-Numairy, Berkata Yahya bin Ma’in ; Haditsnya Dhaif. Dan Abu Hatim berkata ; Haditsnya ditulis, tapi tidak (bisa) dijadikan Hujjah. Begitupun Abu ubaid Al-Ajry berkata; Aku bertanya kepada Abu Daud tentangnya, maka ia mendhaifkannya. Sementera itu Ibnu Hajr juga berkata : Ia Dhaif.
Adapun  dari jalur kedua adalah diriwayatkan oleh Zaidah bin Abi Ar-Raaqod. Yang di dalamnya Al-Bukhary berkata: Haditsnya Mungkar. Dan Abu Daud berkata : Aku tidak mengenalnya. An-Nasa’i berkata : Aku tidak tahu siapa dia. Adz-Dzahaby berkata : Tidak bisa dijadikan hujjah.
Sementara itu pula, pada sisi lain komentar Ahlul Ilmi juga menyebutkan tentang hadits diatas; Al-Baihaqiy dalam Su’abul Iman (3/375) berkata, telah menyendiri Ziyad An-Numairi dari jalur Zaidah bin Abi ar-Raqad, Al-Bukhary berkata, Hadits dari keduanya adalah mungkar. Dan Imam An-Nawawy dalam Al-Adzkar (274) berkata, kami telah meriwayatkannya dan terdapat kedhaifan dalam sanadnya.
Namun, sekalipun keberadaan haditsnya demikian rupa, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengambil ibrah darinya; yaitu senantiasa berharap kepada Allah untuk diberikan keberkahan, dan dipanjangkan umur selalu terutama pada saat memasuki salah satu bulan yang penuh dengan keberkahan.
Bahwa hari ini kita sudah memasuki hari ke 10 bulan Sya’ban, dan berarti tinggal 19 atau 20 hari lagi bulan Ramadhan akan kita jelang. Rasanya baru kemarin kita berlebaran dan merayakan Idul Fitri namun bulan Ramadhan telah hampir tiba kembali, kalau orang arab mengatakan “Ramadhan fi atabatil baab” (Ramadhan Sudah Diambang Pintu). Cepat rasanya perjalanan masa meskipun setahun tak pernah kurang dari 12 bulan. Tapi syukur alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan dan terus berharap bulan Ramadhan yang akan menjelang dapat segera kita hampiri. Karena itu kita selalu baca doa tersebut “Ya Allah sampaikan umur kami pada bulan ramadhan”
Karena Allah yang menggenggam umur kita semua, tidak ada yang mampu memanjangkan dan memendekkan umur manusia, kecuali Allah. Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa diri saya akan sampai pada bulan ramadhan pada tahun ini, kecuali Allah. dan tidak ada juga yang bisa menyangka bahwa dirinya akan bisa sehat dan mampu menjalankan ibadah-ibadah pada bulan ramadhan; kecuali semuanya bergantung kepada Allah. Karena itu kita selalu baca doa tersebut “Ya Allah sampaikan umur kami pada bulan ramadhan”
Betapa banyak orang yang tadinya sehat wal afiat, namun tidak mampu menjumpai bulan ramadhan karena telah dipanggil sang Maha Kuasa. Betapa banyak orang yang diberikan panjang umur hingga bulan ramadhan tiba, namun tidak bisa menjalankan ibadah dan aktivitas pada bulan Ramadhan tersebut oleh karena sakit, kondisi fisik lemah dan lain-lainnya. Dan lebih mengenaskan lagi betapa banyak orang yang diberikan kesempatan hidup, umur panjang dan kesehatan serta kemampuan, namun tidak mendapatkan keberkahan, kebaikan dan ampunan Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam khutbah nabi saw:
فإن الشقي من حُرِم غفران الله في هذا الشهر العظيم
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.
Karena itu kita selalu baca doa tersebut “Ya Allah sampaikan umur kami pada bulan ramadhan”
Do’a nabi saw ini: “Ya Allah sampaikan umur kami pada bulan ramadhan” adalah bentuknya umum; dengan artian kita meminta kepada Allah untuk diberikan umur hingga memasuki bulan ramadhan, kita memohon kepada Allah untuk bisa sampai melengkapi aktivitas dan ibadah pada bulan ramadhan secara maksimal. Dan terlebih lagi kita kita memohon kepada Allah agar kita termasuk orang yang mendapatkan keberkahan, ampunan dan dibebaskan dari api neraka pada bulan ramadhan.
Kini t’lah datang Bulan Ramadhan menghampiri kita.. Bulan mulia, bulan Barokah dan Sejahtera
Allah telah memberikan bulan yang penuh pengampunan..Dan Rasul pun telah mengagungkan bulan kerahmatan
Sambutlah kedatangannya, Tunaikanlah perintah-Nya.. Teguhkanlah hati, mantapkan jiwa tuk meraih keridhaan-Nya
Jagalah Lisan dari ucapan dusta… dan jagalah telinga dari ungkapan nista
Jagalah mata dari penglihatan tercela… dan Jagalah jiwa dari nafsu amarah
Agar dapat derajat Taqwa… Ayo kita sama-sama puasa .. di Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan.
Semoga puasa senantiasa menjaga kita, walaupun ujian menghadang tetaplah bersabar.. Karena Allah telah menjanjikan… Surga yang penuh kenikmatan
Iringilah selalu dalam ibadah, niat ikhlas karena Allah.. dan ingatlah selalu Dzikir kepada-Nya
Perbanyaklah Ibadah tuk mendapat rahmat dan hidayah-Nya… dan perbanyaklah selalu doa tuk mendapatkan ampunan-Nya..
Jangan tinggalkan puasa dan qiyam lailnya.. dan jangan lupakan pula tilawah qur’an dan tadabburnya..
Jangan malu ajak tetangga, teman dan kerabat untuk berbuka bersama… niscaya pahala darinya kita dapat meraihnya..
Bersedekahlah selalu setiap harinya… Bayarkanlah zakat fitrah sesuai dengan perintah-Nya.
Dan marilah kita selalu bersegera menunaikan perintah-Nya… niscaya kita meraih taqwa-Nya
Mari kita baca selalu do’a para pendahulu kita… semoga Allah kelak mengabulkannya..
اللهم سلمني إلى رمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني تقبلاً
“Allahumma sallimni ila ramadhan wa sallim li ramadhan wa tasallumahu minni taqabbalan” (Ya Alah selamatkanlah kami hingga bulan ramadhan ke depan, dan pertemukan untuk bulan ramadhan dan terimalah seluruh amal kami pada bulan ramadhan”.