Bab Makan Dan Adab-Adabnya




1.      Hendaknya dipastikan bahwa makanan yang kita makan adalah halal, tdak haram dan tidak syubat.
2.      Makanan/minuman yang diharamkan:
·        Bangkai
·        Darah
·        Daging Babi
·        Sesuatu yang disembelih bukan atas nama Allah
·        Khamar (minuman yang memabukkan)
(Alqranul Karim)
3.      Disunahkan agar membasuh tangan dahulu sebelum makan atau minum (HR.Nasai)
4.      Disunahkan agar makan dengan tangan kanan. Maka dengan menggunakan tangan kiri adalah perbuatan syetan. (HR Muslim, Tirmidzi, Nasai)
5.      Membaca do’a makan
6.      Membaca do’a sesudh makan
7.      Disunahkan agar memulai makan dari makanan yang terdekat (HR. Bukhari)
8.      Tidak diperbolehkan makan sambil bersandar, berjalan, tidur-tiduran (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai)
9.      Disunahkan memuji makanan dan tidak diperbolehkan mencela makanan (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai)
10.  Jika suka dengan makanan yang dihidangkan maka makanlah dan jik tidak suka maka tinggalkan (HR Muslim)
11.  Dianjurkan agar makan dengan beramaah, maka dengan berjamah akan menambah berkah (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)
12.  Jika makan dengan berjamaah, sebaiknya jangan pergi dari tempat makanan sebelum yang lainnya selesai dari makan, walaupun kita sudah merasa kenyang. Jika terpaksa harus pergi maka mintalah izin pada yang lainnya. (HR. Ibnu Majah)
13.  Hendaknya jangan mengambil kue atau makanan langsung dua buah jika sedang makan berjamaah.
14.  Habiskan makanan dengan piring yang bersih, seolah-olah piring baru di cuci. (HR Ad-Darimi)
15.  Ditengah makan hendaklah memperbanyak dzikir
16.  Hendaknya makan tidak terlalu banyak atau kenyang. Tidak dibolehkan makan dan minum berlebih-lebihan
17.  Niat dalam hati bahwa makan kita adalah untuk menambah ibadah (Alkuranul karim)
18.  Perut dibagi tiga bagian:
·        Udara
·        Air
·        Makanan
19.  Rasulallah SAW pernah makan:
·        Daging kelinci
·        Daging Ayam
·        Belalang
·        Ikan Cumi-Cumi
20.  Makanan-makanan yang disukai Rasulallah SAW
·        Tsarit (roti yang dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam kuah)
·        Khabab
·        Daging kambing, bagian paha depannya
·        Buah labu, buah mentimun dimakan dengan kurma, atau buah semangka dngan kurma.
·        Susu, keju, madu, makanan manis, kurma, cuka, dan kurma yang direndam di malam hari kemudian diminum pada pagi harinya
·        Zaittun
21.  Makanan yang di larang oleh Rasulallah SAW untuk dimakan:az
·        Daging keledai, tetapi diperbolehkan memakan daging kuda, kelinci, biawak,

Ada 10 permasalahan terbesar yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia



Ada 10 permasalahan terbesar yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.  Ke 10 permasalahan tersebut merupakan hasil survei yang diurut dari yang  terkecil ke yang terbesar, urutannya adalah sebagai berikut:
10. Krisis kepemimpinan
 9.  Kelaparan dan krisis pangan
 8.  Bencana alam
 7.  Mahalnya harga pangan
 6. Sempitnya lapangan kerja
 5. Sistem pendidikan
 4. Pengelolaan BBM
 3. Kemiskinan
 2. Korupsi
 1. Ekonomi

IRONIS….......begitulah julukan untuk bangsa ini.
Bangsa yang pernah menjadi macan Asia Tenggara, bahkan diprediksi akan menjadi macan Asia…kini kehilangan taringnya.  Bangsa yang kaya sumberdaya alam kini terpuruk menjadi bangsa miskin.
Lihatlah ke sepuluh masalah itu bermuara pada SISTEM YANG RAPUH……
Ekonomi dan pendidikan kita bertumpu pada paradigma kapitalis-liberalis-sekularis.
Sistem ekonomi kapitalis-liberalis-sekularis yang bertumpu pada sektor non riil, inilah yang menyebabkan kelaparan & krisis pangan, mahalnya harga pangan padahal negara kita adalah negara agraris/pertanian, amburadulnya pengelolaan BBM, kemiskinan, korupsi, dan kolapsnya ekonomi mikro dan makro.
Sistem pendidikan yang bertumpu pada kapitalis-materialis-liberalis hanya mampu melahirkan manusia-manusia yang tamak dan oportunis…
Sistem pendidikan kita hanya mampu melahirkan manusia penyebab beberapa bencana alam seperti banjir dan longsor, melahirkan manusia-manusia koruptor.
Tengoklah UN…guru, kepala sekolah, dinas pendidikan kota/kabupaten, bahkan kanwil di beberapa propinsi justeru mengintruksikan pada guru untuk mengawal UN demi kredibilitas propinsinya….sehingga dengan entengnya murid akan berkata, “ga usah terlalu giat belajar, nanti juga jawaban kita dibetulin guru kalau salah“.  Sistem pendidikan kita lebih mendahulukan nilai dalam bentuk angka (materialis kan?), dari pada etika-sopan santun-akhlak-moral…maka wajar kalau sistem pendidikan kita ahirnya tak mampu melahirkan dan mencetak pemimpin-pemimpin yang menjunjung moralitas….dan terjadilah krisis kepemimpinan seperti sekarang ini. 

Jadi jika ini masalah sistem…memperbaikinya pun haruslah sistemik, yang semuanya dimulai dengan mengubah frame dan paradigma kita yang kapitalis-liberalis-sekularis.

Tolong Koreksi Saya, Sahabat.!!



Maraknya kembali “Partai Mahasiswa” akankah akan mengubah negaraku atau menjadikan negriku ini sebagai negri yang “melirik” rakyatnya. Itu pertanyaan besar bagi semua partai mahasiswa yang ada di Indonesia. Apakah visi dan misi anda benar-benar untuk mencerdaskan mahasiswa tentang dunia politik? Atau partai mahasiswa hanya ingin memperluas lahannya, agar kandidat partai ini bisa menduduki kursi yang empuk di kepemerintan sana?.

Mari mengulas sedikit mengenai perpolitikan itu sendiri. Secara terminologinya politik itu merupakan kekuasaan menjalankan Negara. Tentu sudah jelas tujuannya untuk menguasai pemerintahan Negara. Lalu hubungannya dengan partai sejauh apa, jika saya coba untuk mengerti sedikit saja dari ideology partai ialah bahwa partai politik merupakan kelompok atau kumpulan orang yang memiliki ide tertentu/nilai untuk mengendalikan pemerintah dan menjalankan kekuasaan berdasarkan nilai yang dianut.

Lalu apakah sebenarnya partai mahasiswa itu? Mungkin ada yang bisa menjawabnya?. Jika kita berpikir sejenak, artinya partai mahasiswa merupakan komunitas mahasiswa yang memiliki nilai/ide bersama untuk suatu tujuan tertentu (contohnya aspirasi mahasiswa) dan INDEPENDENT. Lalu bisakah mahasiswa membedakannya dengan PARTAI POLITIK MASUK KAMPUS (PPMK)?. Kita harus sadari itu, bahwa perbedaan yang sangat tipis ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu yang menginginkan “lahannya” menjadi luas.

Ingat teman-teman, sesungguhnya PARTAI MAHASISWA dan PARTAI POLITIK MASUK KAMPUS itu sangat jauh perbedaannya. Kita bisa lihat dari letaknya, jika partai mahasiswa pasti INDEPENDENT sementara PPMK pasti dibawah naungan partai politiknya. Artinya mahasiswa dijadikan sebagai lahan barunya untuk mendapatkan jumlah suara ketika masanya tiba. Lalu bagaimana dengan fungsi/potensi, posisi, dan peranan mahasiswa yang notabenenya masyarakat yang ideal dan kritis. Bukankan ketika dibawah naungan PPMK akan menjadi mengutamakan kepentingan golongan?.

Lalu bagaimana mahasiswa seharusnya, apakah kita tinggal diam, dan menerima segala yang terjadi tanpa kita “bermain” dengan politik itu?. Tentu tidak, oleh karena itu, mahasiswa sebagai kaum idealis dan kritis, kita bermain politik dengan cara kita, yaitu “berpolitik tanpa tujuan politik”. Supaya apa?, supaya kita bisa melihat dan terus mengkaji mana yang benar dan mana yang salah, itulah peranan kita sebagai mahasiswa Guardian of Value dan Agent of Change.

Harapan saya, sebagai pemuda negri ini semoga kedepannya, setiap kita melangkah selalu memikirkan apa yang harus kita langkahkan kedepannya. Ibaratnya kita bermain catur, tentu tidak asal bermain kalau kita ingin maju (menang).