Contoh Hasil Penelitian Organisasi Dakwah

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah. Kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan serta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kita semua. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, tak seorangpun dapat menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan-Nya, tak seorangpun dapat memberinya petunjuk. Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Studi Kebijakan Dakwah. Disamping itu laporan observasi ini kami susun berdasarkan keinginan dan dorongan dari berbagi pihak untuk menambah pengetahuan. Kendati demikian, tidak ada gading yang tak retak. Maka demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini, kami terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca. Akhirnya, kami memohon semoga Allah memberikan kemanfa’atan atas laporan ini dan melimpahkan pertolongan dan kebenaran kepada kita semua. Amin. Bandung, 18 November 2012 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang 4 B. Tujuan Observasi 5 C. Perumusan Masalah 5 D. Metode Observasi 6 E. Landasan Teoritis 6 BAB II HASIL OBSERVASI 9 A. Gambaran Objek Observasi 9 B. Pelaksanaan Observasi 9 C. Hasil Observasi dan Pembahasan 9 BAB III KESIMPULAN 14 DAFTAR PUSTAKA 15 LAMPIRAN GAMBAR 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Forum Silaturahmi Mubalig Muda atau disingkat menjadi FORSIMUDA yang dulunya bernama CMM (corep mubaligh muda), yang didirikan pada tahun 1999, oleh prof. Syukriadi sambas ang dulunya ini adalah salah satu kegiatan difakultas dakwah dan kini korini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi di fakultas dakwah. Dan kemudian diganti namanya menjadi sekelompok forum muda yang lebih resminya menjadi FSMM(forum silaturahmi mubaligh muda) pada tahun 2004 . yang melatar belakanginya berdirinya organisasi ini diantaranya adalah : • Keinginan menghimpun kaderisasi menjalin silaturahmi. • “ALHAQU BILANIDZOM YAGLIBUHU ALBAATILU BINIDZOM.” • Perkataan imam malik : “DUA LEBIH BAIK DARI SATU, TIGA LEBIH BAIK DARI EMPAT” dan seterusnya. • Srigala tidak pernah memangsa domba yang bergerombol, tetapi srigala akan memburu dombo yang sendirian. Maka dari itu perlulah sebuah organisasi mubaligh muda didirikan, dengan beberapa argument yang rasional dan menghindari kepunahan kader muda mubaligh muda. Adapun Visi-Misi dari organisasi ini yaitu: 1) Munadi mencetak dai yang mempunyai sifat menyeru 2) Mu’adib mencetak dai yang mempunyai mental guru yang harus gugu& ditiru 3) Muawid mencetak dai yang mempunyai sifat mempersatukan umat dalam ukhwah islamiyah. 4) Musadid mencetak dai yang berfungsi sebagai pelurus informasi karena banyak sekali potensi konflik, yang memberikan informasi simpang siur yang menyebabkan penodaan pada agama islam. 5) Mujadid mencetak dai yang mempunyai sifat pembaharu 6) Mujahid mencetak dai sebagai pejuang, punya semangat kebenaran dalam menegakan hokum, dan memberantas kejahatan. Dan hukum KUHP yang terjadi di Negara kita habis uang bebas perkara.bahkan yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya. B. Tujuan Observasi Adapun tujuan dari obsevasi yang kami lakukan ini yaitu “untuk mengetahui bagaimana proses kebijakan dalam organisasi Forum Silaturahmi Mubalig Muda (FORSIMUDA)”. C. Perumusan Masalah Berdasarkan Tujuan dari observasi ini sebagaimana yang tertera diatas maka kami merumuskannya sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan latar belakang terbentuknya forsimuda 2 Untuk mengetahui apa visi misi dari forum ini 3 Untuk mengetahui siapa pendiri pertama dari forum 4 Untuk mengetahui apa yang menjadi ideology forum ini 5 Untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan pemimpin dalam forum ini 6 Untuk mengetahui bagaimana manajemen yang diterapkan pada forum 7 Untuk mengetahui berapa lama proses kepemimpinan berjalan dalam setiap periode 8 Untuk mengetahui bagaimana susunan kepengurusan forum ini 9 Untuk mengetahui apa tujuan berdirinya forum ini 10 Untuk mengetahui apa sasaran dari berdirnya forum ini 11 Untuk mengetahui apa saja kegiatan rutin dari forum ini 12 Untuk mengetahui bagaimana cara pengkaderan untuk forum ini 13 Untuk mengetahui apakah ada batasan usia untuk menjadi anggota forum ini 14 Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan dalam forum ini 15 Untuk mengetahui bagaimana teknik pengambilan keputusan dalam forum ini 16 Untuk mengetahui bagaimana teknik forum ini dalam mengambil kebijakan 17 Untuk mengetahui keputusan seperti apa yang melahirkan kebijakan dalam forum ini 18 Untuk mengetahui pengertian kebijakan menurut forum ini seperti apa 19 Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan? 20 Untuk mengetahui bagaimana pandangan dari forum ini khususnya ketika beredarnya video yang berjudul “inosen of muslim”, apa tindakan yang dilakukan oleh forum ini? D. Metode Observasi Adapun metode dari observasi yang kami lakukan ini menggunakan metode wawancara dan kunjungan ke kantor sekretariatnya yang terletak di Jl. Permai V No. 99. Cipadung. Cibiru-Bandung. E. Landasan Teoritis Kebijakan atau biasa disebut dengan policy, sangat erat kaitannya dengan kewenangan, kebijakan muncul karena adanya kewenangan, kewenangan berkaitan dengan jabatan, kebijakan hanya dapat dilakukan oleh karena adanya kewenangan yang melekat pada seseorang. Orang yang tidak mempunyai kewenangan tidak dapat menerbitkan kebijakan. Kebijakan merupakan ketetapan yang diambil pihak yang mempunyai kewenangan dikarenakan adanya suatu keadaan/permasalah/perubahan tertentu. Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit. Tahapan sebuah kebijakan tentu saja melibatkan seluruh stake holder yang ada, baik sektor swasta maupun publik secara kelompok maupun individual. Implementasi kebijakan meliputi tiga unsur yakni tindakan yang diambil oleh badan atau lembaga administratif; tindakan yang mencerminkan ketaatan kelompok target serta jejaring sosial politik dan ekonomi yang mempengaruhi tindakan para stake holder tersebut. Interaksi ketiga unsur tersebut pada akhirnya akan menimbulkan dampak baik dampak yang diharapkan maupun dampak yang tidak diharapkan. Hasil akhir implementasi kebijakan paling tidak terwujud dalam beberapa indikator yakni hasil atau output yang biasanya terwujud dalam bentuk konkret semisal dokumen, jalan, orang, lembaga; keluaran atau outcome yang biasanya berwujud rumusan target semisal tercapainya pengertian masyarakat atau lembaga; manfaat atau benefit yang wujudnya beragam; dampak atau impact baik yang diinginkan maupun yang tak diinginkan serta kelompok target baik individu maupun kelompok. Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan, tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola operasional serta berusaha mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya juga upaya pemahaman apa yang seharusnya terjadi setelah sebuah program dilaksanakan. Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan instansi yang bertanggungjawab untuk pelaksanaan kebijakan tersebut, namun juga menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Dalam tataran praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan dasar. Sedangkan Sebagai salah satu mekanisme organisasi, pembuatan kebijakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Kepemimpinan, kepemimpinan akan menentukan dalam pembuatan kebijakan karena kebijakan itu ada pada kepemimpinan. • Pemimpin memilki wewenag lebih untuk menginterprestasikan sesuatu • Pemimpin memiliki akses pada semua lini organisasi • Pemimpin memainkan peran sebagai simbol organisasi 2) Ideologi atau pandangan organisasi, pandangan organisasi ini adalah standar ukuran dari kebijakan yang akan dikeluarkan oleh kepemimpinan tadi. • Ideologi menjadi dasar pergerakan organisasi dakwah • Ideologi berfungsi sebagai barometer atas cita-cita ideal dari tujuan organisasi • Ideologi dapat berfungsi sebagai keasadaran umum(common consiousness) 3) Orientasi (pencapaian) tujuan-tujuan normatif • Kesejahteraan • Keadilan • Kemakmuran • kedamaian 4) Lingkungan internal dan eksternal organisasi • Ketersediaan sumber daya manusia • Sarana dan prasarana untuk mengimplementasikan kebijakan • Dukungan pihak luar (pemerintah,swasta, dlll) • Informasi tentang sasaran kebijakan dakwah • Antisipasi penolakan (refusing) BAB II HASIL OBSERVASI A. Gambaran Objek Observasi 1 Identitas Narasumber Nama Lengkap : Aang Ridwan M.Ag • Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi • Sekretaris forsimuda • Ketua Jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) B. Pelaksanaan Observasi Tempat : Ruang Jurusan KPI Tanggal : 19 November 2012 Waktu : 11.00-12.00 C. Hasil Observasi dan Pembahasan Karena Observasi yang kami lakukan menggunakan pendekatan wawancara, maka sebagai hasil Observasi kami menyajikan hasil wawancara yang telah kami lakukan kepada beberapa narasumber. 1. Bagaimana sejarah dan latar belakang terbentuknya FSMMI ini? Jawab : Dulunya bernama CMM (corep mubaligh muda), yang didirikan pada tahun 1999, oleh prof. Syukriadi sambas ang dulunya ini adalah salah satu kegiatan difakultas dakwah dan kini korini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi di fakultas dakwah. Dan kemudian diganti namanya menjadi sekelompok forum muda yang lebih resminya menjadi FSMM(forum silaturahmi mubaligh muda) pada tahun 2004 . yang melatar belakanginya diantaranya adalah : • Keinginan menghimpun kaderisasi menjalin silaturahmi. • “ALHAQU BILANIDZOM YAGLIBUHU ALBAATILU BINIDZOM.” • Perkataan imam malik : “DUA LEBIH BAIK DARI SATU, TIGA LEBIH BAIK DARI EMPAT” dan seterusnya. • Srigala tidak pernah memangsa domba yang bergerombol, tetapi srigala akan memburu dombo yang sendirian. Maka dari itu perlulah sebuah organisasi mubaligh muda didirikan, dengan beberapa argument yang rasional dan menghindari kepunahan kader muda mubaligh muda. 2. Apa visi misi forum ini? Jawab : Ada 6 M yaitu : 1) Munadi mencetak dai yang mempunyai sifat menyeru 2) Mu’adib mencetak dai yang mempunyai mental guru yang harus gugu& ditiru 3) Muawid mencetak dai yang mempunyai sifat mempersatukan umat dalam ukhwah islamiyah. 4) Musadid mencetak dai yang berfungsi sebagai pelurus informasi karena banyak sekali potensi konflik, yang memberikan informasi simpang siur yang menyebabkan penodaan pada agama islam. 5) Mujadid mencetak dai yang mempunyai sifat pembaharu 6) Mujahid mencetak dai sebagai pejuang, punya semangat kebenaran dalam menegakan hokum, dan memberantas kejahatan. Dan hukum KUHP yang terjadi di Negara kita habis uang bebas perkara.bahkan yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya. 3. Siapa pendiri pertama forum ini? Jawab : Pada awalnya Pak Prof. syukria Sambas yang dulunya bernama CMM(Corep Mubaaligh muda), dan pada tahun 2004 di ganti namanya yaitu Forum Silaturahmi Mubaligh Muda yang di pelopori oleh bapak Abdul Mujib, Jujun Junaedi, Muslih, Aang Ridwan dll. 4. Apa yang menjadi ideology forum ini? Jawab : Jelas Islam yang menjadi ideloginya, dan Islam disini Islam inklusif, jika dalam tasawuf, tasawuf inklusif juga, pokoknya serba inklusif. Dan Ingin menyebarkan dakwah ukhwah islamiyah, dengan pengkaderan mubaligh muda yang fungsinya bisa menghadapi masyarakat heterogen yang potensi konflik. 5. Bagaimana cara pemilihan pemimpin dalam forum ini? Jawab : Pemilihan yang dilakukan oleh FSMM ini tergantung dan memang harus melalui Majlis Syuro ang didalamnya ada 4 yaitu : 1) Penasehat (orang yang ditunjuk khusus) 2) Dewan pakar (akademisi) 3) Sesepuh (penguasa pemerintah) 4) Pini Sesepuh (kiyai, Mubaligh) 6. Bagaimana manajemen yang diterapkan pada forum ini? Jawab : Dalam FSMM ini , menggunakan menejemen Modern terbuka, transparan,legiterik semua lini, fungsinya sama demokrasi( dari, untuk rakyat juga). 7. Berapa lama proses kepemimpinan berjalan dalam setiap periode? Jawab : Jangka waktu peralihan kepemimpinan FSMM di batasi, hanya 5 (lima) tahun sekali. Pemimpin yang sudah menjadi, atau ingin melanjutkan kepemimpinanya boleh / bisa tetapi tetap harus melalui keputusan dewan majelis Syuro. 8. Bagaimana susunan kepengurusan forum ini? Jawab : Gambar Struktur organigram FSMM 2012 9. Apa tujuan berdirinya forum ini? Jawab : pengkaderisasian Mubaligh dalam rangka Ukwah Islamiyah 10. Apa sasaran dari berdirnya forum ini? Jawab : Tujuanya adalah Dinamika Dakwah, lewat mediator dakwahlah ukhwah Islamiyah terwujud, tercapai dengan visi dan misi yang 6 M , Munadi, Mujahid, Muwahid, Mujadid, Muadib, Musyadid. 11. Apa saja kegiatan rutin dari forum ini? NO KEGIATAN 1. KADERISASI, LATIHAN KEPEMIMPINAN 2. PUBLIC SPEAKING 3. READING SPEAKING 4. EVENT ORGANISATION 5. ROAD SHOW 6. BAKSOS MAJLIS TA’LIM 7. JASA PELATIHAN (IMAM&KHOTIB) 8. JASA TEHNIK CEPAT (TAHFIDZ QURAN ), DLL 12. Bagaimana cara pengkaderan untuk forum ini? Jawab : Dalam pengkaderan di FSMM berbeda sekali dengan organisasi lain, disini tidak diagendakan berapa tahun/bulan sekali, sistinya nunggu banyak dulu dalam arti lain ditampung dulu, bahkan 10 orangpun yang sudah mendaftar FSMM melaksanakan pengkaderan. 13. Apakah ada batasan usia untuk menjadi anggota forum ini? Jawab : Disini tidak ditentukan berapa usianya, mau anak muda, lansia bahkan kakek2 pun diterima selama berjiwa muda. Dan anggota yang sudah ada itu kurang lebih sudah ada 800 orang. 14. Bagaimana peran perempuan dalam forum ini? Jawab : Diperhatikan, bahkan ada bidang garapanya, yang disebut bidang kewanitaan, yang diakomodir oleh Ibu Ira Sahir & yuyun. 15. Bagaimana teknik pengambilan keputusan dalam forum ini? Jawab : Wiwin Solution, dan memang tergantung dan melalui dewan Syuro. Dengan kata lain yaitu Musyawarah. 16. Bagaimana teknik forum ini dalam mengambil kebijakan? Jawab : Diambil atau mengambil dari 2 fear yaitu : 1. Fear profesi (kerangka referensi) yaitu dari sejumlah referensi : 1) Buku 2) Informasi 2. Fear Experiend (pengalaman) 17. Keputusan seperti apa yang melahirkann kebijakan dalam forum ini? Jawab : Seperti Porsi Mudadada , sebuah otonom dari FSMM, yang mempunyai muatan politik didalamnya, yang memang sempat disebut ormasnya dada, maksudnya pendukung dada rosada yang menjadi bupati bdg, kemarin . tetapi dalam FSMM ada yang tidak setuju organisasi FSMM sebagai pendukung dada rosada, mereka inginya netral saja maka lahirlah otonom selanjutnya yang disebut Forsi MUda Insitut. 18. Pengertian kebijakan menurut forum ini seperti apa? Jawab : Adalah proses pengambilan keputusan yang professional dan proposinal. Seperti forsi Muda dada yang maksudnya selama pak dada rosada yang menjadi bupati, maka tidak boleh dukung yang lain, dan sekarang lain juga masalahnya sekarang pada sudah lengser dan otomatis forsimuda disini boleh membantu / mendukung bupati yang baru, inilah yang dimaksud professional dan proposional. 19. Jika ada dua kebijakan pemanen dan mendesak, bentuk dari kedua kebijakan ini seperti apa? Jawab : Sama sama karena pengertian sebuah kebijan didalamnya ada sebuah keputusan, dan sebaliknya. Maka dari itu bentuk kebijakan yg sudah dan mendesak itu semua adalah keputusan yang dilaksanakan melalui majlis Syuro. Dan melalui referensi yang lain, progresif, eksternal, dan internal. 20. Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan? Jawab : 21. Bagaimana pandangan dari forum ini khususnya ketika beredarnya video yang berjudul “inosen of muslim”, apa tindakan yang dilakukan oleh forum ini? Jawab : Tanggapan dari FSMM, yaitu : 1) Jangan diributin 2) Lebay, jangan di tanggapi serius 3) Jangan terpengaruh, oleh tindakan kafir yang bikin keributan bagi umat Islam, yang akhirnya memunculkan ekspresi kebencian umat Islam saja. Dan akhirnya umat Islam menjadi radikal , aksi terror dari kafir dan akhirnya Islam di cap Radikal 4) Berlebihan. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan diatas, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa kebijakan pada organisasi ini terletak pada hasil Musyawara, karena sebagaimana yang telah dipaparkan oleh narasumber bahwa keputusan kebijakan didalam organisasi ini bukan terletak pada pemimpin karena pemimpin disini adalah pemimpin yang ditugaskan bukan pemimpin yang mengambil tugas. DAFTAR PUSTAKA Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional.Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 414 Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second Edition. Mc.Graw-Hill. Bab 22. Umar, Husein. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 99-102. Neuman, W.Lawrence. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. USA: University of Wisconsin. Hal 246-256.

Empat Nasihat Untuk Istriku



Dunia telah menawarkan gemerlap perhiasannya. Di sana ada sisi-sisi kehidupan yang mengancam kehormatan kaum wanita. Tak layak kita lalai menelaah ancaman itu melalui untaian nasihat untuk mengingatkan setiap wanita muslimah yang menginginkan keselamatan.

Saudariku muslimah, hendaknya engkau waspada akan bahaya hubungan yang haram dan segala yang berselubung “cinta” namun menyembunyikan sesuatu yang nista. Engkau pun hendaknya berhati-hati terhadap pergaulan bebas dengan para pemuda ataupun laki-laki tak bermoral yang ingin merampas kehormatanmu di balik kedok “cinta”.

Duhai saudariku muslimah – semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya padamu – ada hal-hal yang semestinya engkau waspadai :
Pertama, tabarruj1. Hati-hatilah, jangan sampai dirimu terjatuh dalam perangkapnya dan janganlah kecantikan yang Allah anugerahkan kepadamu membuatmu terpedaya. Sesungguhnya akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan dalam kegelapan kubur dan secarik kain kafan, beserta cacing-cacing yang merasa iri padamu dan merampas kecantikan itu darimu.

Ingatlah Saudariku, wanita yang bertabarruj berhak mendapatkan laknat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam2 :

“Laknatilah mereka (wanita yang bertabarruj), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terlaknat”.

Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda3:

“Dan wanita-wanita yang berpakaian namun (pada hakekatnya) telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam surga, bahkan mereka tidak akan dapat mencium harumnya surga, padahal wanginya dapat tercium dari jarak sekian-sekian”.

Tidakkah engkau ketahui, duhai Saudariku, saat ini wanita telah menjadi barang dagangan yang murah. Buktinya adalah iklan-iklan televisi. Tidaklah engkau melihat iklan sepatu atau alat-alat olahraga, bahkan iklan kolam renang, pasti di sana ditayangkan sosok wanita.

Di manakah gerangan orang-orang yang menuntut kebebasan kaum wanita? Sesungguhnya mereka menuntut kebebasan wanita bukanlah karena simpati atau iba terhadap wanita, justru mereka menuntut kebebasan itu agar dapat menikmati wanita!

Satu bukti bahwa wanita itu tidak berharga di sisi mereka adalah ucapan salah seorang dari “serigala” tak bermoral. Ia menyatakan: ”Gelas (khamar) dan perempuan cantik lebih banyak menghancurkan umat Muhammad daripada seribu senjata. Maka tenggelamkanlah mereka dalam cinta syahwat”.

Tahukah dirimu, bagaimana para wanita diperdagangkan oleh orang-orang yang menuntut kebebasannya? Seakan-akan mereka berkata:

Janganlah kau tertipu dengan senyumanku

Karena kata-kataku membuatmu tertawa,

Namun sesungguhnya perbuatanku membuatmu menangis

Kedua, telepon. Berapa banyak sudah pemudi yang direnggut kesuciannya dan ditimpa kehancuran dalam kehidupannya? Bahkan sebagian di antara mereka bunuh diri. Semua itu tidak lain disebabkan oleh telepon.

Coba engkau simak kisah ini! Sungguh, di dalamnya tersimpan pelajaran berharga. Ada seorang gadis berkenalan dengan seorang pemuda melalui telepon, kemudian mereka menjalin hubungan akrab. Seiring berlalunya waktu tumbuhlah benih-benih asmara di antara mereka. Suatu hari “serigala” itu mengajaknya pergi. Tatkala ia berada di atas mobil, lelaki itu menghisap rokok.

Ternyata asap rokok itu membiusnya. Setelah sadar ia temukan dirinya berada di depan pintu rumahnya dalam keadaan telah dilecehkan kehormatannya. Ia mendapati dirinya mengandung anak hasil zina. Akhirnya gadis itu bunuh diri, karena ingin lari dari aib dan cela. Sungguh lelaki itu ibarat seekor serigala yang memangsa kambing betina. Setelah puas mengambil apa yang ia kehendaki, ia pergi dan meninggalkannya.

Ketiga, khalwat.4 Semestinya engkau jauhi khalwat, karena khalwat adalah awal bencana yang akan menimpamu, sebagaimana ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam5 :

“Tidaklah seorang lelaki berkhalwat (berduaan) dengan seorang perempuan kecuali yang ketiganya adalah syaitan”.

Apabila syaitan datang padamu, ia akan menjerumuskanmu dalam musibah. Berapa banyak gadis yang diperdaya oleh lelaki tak bermoral, hingga terjadilah perkara yang keji. Semuanya dikemas dengan label “cinta”.

Ada seorang gadis pergi berdua bersama pasangannya, lalu lelaki itu merayunya dengan kata-kata yang manis. Dikatakannya pada gadis itu, yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan. Akhirnya lelaki itu pun mengajaknya pergi ke tempat yang sunyi. Ketika sang gadis meminta untuk pulang, lelaki itu menolaknya, kemudian…

Keempat, pergaulan yang jelek. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda6 :

“Seseorang itu ada diatas agama temannya, maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang ia jadikan teman”

Wahai saudariku, ambillah pelajaran dari selainmu, sebelum engkau mengalami apa yang ia alami. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dapat memetik nasihat dari peristiwa yang menimpa orang lain, dan orang yang celaka adalah orang yang hanya bisa mendapat nasihat dari sesuatu yang menimpa dirinya sendiri.

Akhirnya, segala puji hanyalah bagi Allah Rabb seluruh alam.

Referensi kitab Al Muslimah Ihdzari Adz Dzi’ab

Catatan Kaki:

1. Tabarruj adalah berhias di depan selain mahramnya

2. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad nomor 7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir. Beliau mengatakan :”Sanad hadits ini shahih”.

3. Diriwayatkan Imam Muslim nomor 2128.

4. Khalwat adalah berdua-duaan dengan selain mahram.

5. Shahih Sunan At-Tirmidzi karya Syaikh Al Albani : 1187 dan dalam Silsilah Ash-Shahihah karya beliau juga nomor hadits 430.

6. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, lihatlah Silsilah Ash-Shahihah Imam Al-Albani nomor 927.

Penelitian kepemimpinan: lembaga pendidikan

KEPEMIMPINAN MADRASAH IBTIDAIYAH AL-HASAN
Bayongbong Garut
Diajukan Sebagai Tugas Praktikum Mata Kuliah Kepemimpinan Islam
Dosen Pemgasuh
DRS. H. SYAMSUDDIN RS, M.AG


OLEH
JAKA BILLAL GUMBIRA
NIM: 1210403024


JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2012




A.    Deskripsi
1        Nama organisasi/lembaga kepemimpinan yang diamati
Lembaga yang saya teliti adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang Pendidikan yaitu yang bernama “Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan”.
2        Tempat/alamat organisasi/lembaga kepemimpinan
Tempat/alamat organisasi/lembaga kepemimpinan yang saya teliti yaitu di Jl. Cigedug km. 01 Desa Ciburuy Kecamatan Bayongbong-Garut. 44162.
3        Sejarah dan latar belakang berdiri
Kehadiran lembaga pendidikan Islam sangat dirasakan penting oleh masyarakat, guna memenuhi kebutuhan pendidikan agama bagi mereka yang secara  embrio telah memiliki keislaman sebagai dasar keyakinannya. Kehadiran MADRASAH IBTIDAIYAH AL-HASAN di tengah-tengah masyarakat dengan di padukan pendidikan formal sangatlah diharap kan dan menjadi alternatif bagi pencerahan dan pencerdasan umat.
Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan didirikan diatas tanah seluas 4050 M2 , berlokasi di tempat yang representatif dan kondusif bagi kegiatan pendidikan. Sasaran yang ditargetkan adalah anak-anak yang bukan hanya berada di wilayah Kabupaten Garut,  namun lebih jauh lagi bagi seluruh rakyat Indonesia yang hendak memperdalam ilmu umum sekaligus memahami secara baik agama Islam.
Konsep pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan yang komprehensif antara pola dan sistem pendidikan formal dengan harapan akan memberikan output yang lebih berwawasan luas dan berilmu agama yang dalam disertai akhlaq yang mulia.
Perkembangan dunia yang demikian dinamis dan berlangsung dengan cepat memberikan berbagai macam pengaruh terhadap setiap individu dan kelompok di dalamnya.Tuntutan produktivitas pun semakin hari semakin tinggi seiring dengan kemajuan yang berlangsung disetiap lini kehidupan. Persaingan yang ketat untuk mendapatkan tempat terbaik dan menghasilkan karya terbaik menjadi hal yang tidak bisa dihindari dan segera di mulai dari level usia yang masih sangat dini.
Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan hadir untuk mendampingi proses berkarya dari setiap individu yang merupakan anak-anak bangsa, untuk memastikan setiap karya yang dihasilkan adalah karya-karya terbaik yang dilahirkan atas dasar kesadaran terhadap kompetensi diri yang sedemikian besar yang masih terpendam.



Ø  VISI
Menjadi lembaga pendidikan yang terbaik dalam meningkatkan kompetensi diri anak bangsa, mewujudkan insan yang bertaqwa, berilmu dan berprestasi.
Ø  MISI
·         Meningkatkan kemampuan mental, spiritual anak bangsa
·         Membangun kepercayaan diri atas anugrah yang telah diberikan kepada setiap manusia oleh Tuhan YME untuk mencapai keberhasilan.
·         Mencetak lulusan lulusan MIN yang berkualitas Tinggi dan mempunyai akidah Islamiyah yang kuat serta mampu bersaing dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi
·         Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
·         Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan dan seni.
·         Meningkatkan penguasaan terhadap pengetahuan dan nilai-nilai ajaran agama Islam
·         Mewujudkan insan muttaqin, berilmu, beramal, berani, kreatif berwawasan, berakhlaq dan komit terhadap Islam.
Ø  TUJUAN
Bertolak dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri Al-Hasan yang memadukan pendikan Islam dan pendidikan formal dalam satuan kurikulum pembelajaran diharapkan dapat tercapai dua tujuan,yaitu tujuan umum dan tujuan khusus dengan penjabaran sebagai berikut :
a.       Tujuan Umum :
Menyiapkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa sebagai kader-kader dalam proses penguasaan, pengembangan dan penerapan iptek untuk keunggulan umat Islam dimasa mendatang.
b.      Tujuan Khusus :
a)      Memperluas keikutsertaan warga Negara Indonesia untuk menikmati pendidikan pada umumnya dan agama Islam pada khususnya, dalam pengertian yang seluas-luasnya. (Q.S. At Taubah : 122)
b)      Membekali masyarakat dengan memberikan keseimbangan antara ilmu pengetahuan umum dan agama, ilmu dan amal pengabdiannya kepada Khaliq Pencipta
c)      Mempersiapkan kader-kader pelestari pembangunan yang berakhlak mulia, memilikii wawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang luas, penuh tanggungjawab dan berorientasi pada kaidah-kaidah syari’ah agama. (Q.S. Hud : 61)
d)     Menyiapkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa serta menjadi kader-kader propesional dalam penguasaaan agama dan pengembangan ilmu serta teknologi.
e)      Mencetak lulusan-lulusan MIN yang berkualitas unggul dengan memiliki aqidah Islam yang kuat serta seimbang antara ilmu dan amal.
f)       Menampung aspirasi masyarakat untuk terus belajar dan mendorongnya agar termotivasi mendukung pentingnya pendidikan sebagai upaya positif bagi perubahan.
Ø  Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1.      Kepala Sekolah           : Y. Hayati, S.Ag
NIP                             : 196311241993032001
2.      Jumlah Guru                : 18 orang
3.      Jumlah Tenaga TU      : 1 orang
4.      Jumlah Pustakawan     : 1 orang
5.      Pembantu Sekolah      : 2 orang
Ø  Data Fisik Sekolah
1.      Luas Tanah                  : 750 m2
2.      Luas Bangunan           : 500 m2
3.      Status Tanah               : Hak Milik
Ø  Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Al-Mishbah Cipadung Bandung antara lain:
1.      Ruang belajar                    12 ruang
2.      Perpustakaan                     1 ruang
3.      UKS                                  1 ruang
4.      WC Guru                          1 ruang
5.      WC Siswa/i                       2 ruang

Ø  Metoda
Setiap guru tentunya memiliki perbedaan dalam menggunakan metoda dalam proses mengajar ini ditentukan sesuai dengan mata pelajaran apa yang dipegang. Namun secara garis besar metoda yang digunakan oleh masing- masing guru diantaranya, diskusi, tana jawab, ceramah, dll.
Ø  Kurikulum
Standar dalam penyusunan kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan merujuk pada standar yang telah dikemas secara Nasional dengan pengembangan yang dikondisikan pada kebutuhan lokal yang menjadi pemberangkatan penyusunan pembelajaran. Sehingga, pemberdayaan semua pelaku pendidik Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan turut terlibat dalam penyusunan dan mengembangkan arah pendidikan yang diamanatkan dan dalam peraturan perundangan dapat tercapai terutama dalam menentukan kompetensi kelulusan tingkat dasar sebagai landasan peletakan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadaian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Maka, menjadi tendensinya setelah tamat belajar di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan diharapkan siswa memiliki kemampuan dasar untuk mengaflikasikan ilmu terhadap masyarakat.
Muatan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan.
1.      Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan terdiri dari :
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak meliputi :
a.       Qurdis
b.      Akidah akhlak
c.       Fikih
d.      SKI
e.       Bahasa Arab
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan meliputi :
a.       Pendidikan kewarganegaraan
b.      Bahasa Indonesia
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi :
a.       Matematika
b.      IPA
c.       IPS
Kelompok mata pelajaran estetika meliputi :
Seni budaya dan Ketermapilan
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan kesehatan meliputi:
Pendidikan Jasmani dan Olahraga
2.      Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah. Substansi muatan lokal di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mishbah meliputi :
a.       Bahasa daerah / bahasa Sunda
b.      Bahasa Inggris
c.       PLH
d.      TIK
4        Susunan pengurus kepemimpinan
Personalia disebut juga kepegawaian atau karyawan yang dapat diartikan semua manusia yang bergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas di dalam pencapaian tujuan pendidikan. Mereka terdiri dari : Kepala Sekolah, TU, Bendahara, Komite Sekolah, Wali kelas dan siswa.
Adapun struktur kepengurusan Madrasah Ibtidaiyah Al-Hsan adalah sebagai berikut :

1.      Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggung jawab langsung dari semua kegiatan sekolah dan siswa. Oleh karena itu, kegiatan apapun yang menyangkut dengan sekolah harus ditetapkan atau disetujui terlebih dahulu oleh kepala sekolah.
2.      Tata Usaha
Tata Usaha bertanggung jawab untuk semua kegiatan di tata usaha baik dalam pengadaan, penyimpanan dan pendistribusiaan :
1)      Sarana dan prasarana sekolah
2)      Berita acara penerimaan atau pengeluaran barang
3)      Berita acara pemeriksaan barang
4)      Laporan triwulan atau tahunan tentang kondisi barang
5)      Buku pembelian barang
6)      Buku penerimaan barang
7)      Buku induk barang 
8)      Melakukan koodinasi dengan PKS sarana  dan mengkoorninir staf yang terkait dalam pelaksanaan yang tertera  dari no 1 s/d 7
9)      Memeriksa daftar hadir tenaga tata usaha secara berkala
10)  Mengikuti upacara bendera setiap hari senin sesuai dengan jadwal
Dalam pengurusan tata usaha terdapat berbagai golongan sama seperti halnya golongan kerja guru. Adapun cara untuk meningkatkan golongan kerja kepegawaian tata usaha adalah :
1)      Prestasi kerja
2)      Masa kerja yang sudah mencapai 14 tahun baru dapat mengajukan kenaikan golongan kerja
3.      Bendahara
Mencatat laporan keuangan baik itu yang masuk maupun yang dikeluarkan atau yang digunakan untuk belanja keperluan sekolah. Laporan yang telah dibuat selanjutnya di setujui atau ditandatangani oleh kepala sekolah dan menjadi laporan pertanggunga jawaban kepala sekolah dalam hal yang bersangkutan dengan keuangan.
4.      Komite Sekolah
Komite sekolah adalah orang yang mengawasi dan mengontrol semua program yang direncanakn oleh kepala sekolah dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
5.      Guru kelas
Guru atau pendidik bertugas sebagai penanggung jawab atas keberlangsungan proses belajar mengajar di kelas. 
6.      Siswa
Siswa adalah peserta didik yang belajar di sebuah lembaga pendidikan.

7.      Penjaga Sekolah
Penjaga sekolah adalah orang yang bekerja di sekolah dan memimiliki tanggung jawab dalam hal mengamankan semua aset atau barang-barang milik sekolah dan juga sekaligus bertugas menjaga kebersihan sekolah.
5        Suksesi/proses kepemimpinan
Proses kepemimpinan yang dianut disini adalah sistim tunjuk langsung ini terjadi mungkin karena lembaga ini adalah lembaga milik pribadi makanya pemimpinnya pun otomatis memakai KKN atau sistim kekeluargaan. Walaupun ada permusyawarahan dalam pemilihan kepemimpinan disini namun dalam kenyataannya tetap saja bagi orang yang tidak ada hubungan keluarga dengan pemilik lembaga akan sangat sulit sekali untuk berpeluang menjadi pemimpin karena dalam musyawarahpun itu hanya membahas jika calon peimpinnya itu ada lebih dari satu dan nantinya staf yang lain diminta untuk berpendapat siapa yang pantas enjadi pemipin mereka dari calon yang ada dan tentunya calonnya itu adalah mereka yang punya hubungan kekeluargaan/darah dengan pemilik lembaga ini.
6        Sistem kepemimpinan
Sistem kepemimpinan yang dimaksud disini adalah bagaimana gaya seorang pimpinan dalam lembaga yang saya teliti. Yang mana dalam lembaga ini gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya Pseudo demokratis. Pseudo demokratis yang berarti palsu, pura-pura. Pemimpin semacam ini berusaha memberikan kesan dalam penampilannya seolah-olah dia demokratis, sedangkan maksudnya adalah otokrasi, mendesakkan keinginannya secara halus. Tipe kepemimpinan pseudo-demokratis ini sering juga disebut sebagai pemimpin yang memanipulasikan demokratis atau demokratis semu. Berkaitan dengan ini Kimball Willes menyebutkan bahwa cara memimpinnya tipe kepemimpinan pseudo-demokratis itu seperti diplomatic manipulation atau manipulasi diplomatis. Jadi, pemimpin pseudo demokratis sebenarnya adalah orang otokratis, tetapi pandai menutup-nutupi sifatnya dengan penampilan yang memberikan kesan seolah-olah ia demokratis.



7        Kegiatan Kepemimpinan
Karena ini adalah lembaga pendidikan maka kegiatan kepemimpinannya pun adalah mendidik anggota/siswa-siswi dengan cara belajar formal sekolah supaya mereka menjadi manusia yang cerdas dan berguna sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi organisasi.
8        Produk/hasil kepemimpinan
Hasil dari lembaga/organisasi madrasah ibtidaiyah Al-Hasan ini adalah melahirkan manusia yang pandai berfikir dan mampu menuangkan hasil pemikirannya sehingga berguna bagi semua orang.

B.     Analisis
a.       Teori kepemimpinan
1)      Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan beerangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan , bukannya diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan “the greatma theory”
Dalam perkemabangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwaa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan, akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain ; sifat fisik, mental dan kepribadian
2)      Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kea rah dua hal :
Pertama yang disebut Konsiderasi yaitu kecenderungan pemimpin yangØ menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia bekonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut struksur inisiasi yaitu kecenderungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil apa yang akan dicapai.
Jadi berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi juga.
Kemudian juga timbul teori kepemimpinan situasi dimana seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
3)      Teori kontingensi
Mulai berkembang th 1962, teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu sistem manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tingkat perubahan lingkungannya. Sistem ini disebut sistem organik (sebagai lawan sistem mekanistik), pada sistem ini mempunyai beberapa ciri: 
- Substansinya adalah manusia bukan tugas. 
- Kurang menekankan hirarki 
-Struktur saling berhubungan, fleksibel, dalam bentuk kelompok 
-Kebersamaan dalam nilai, kepercayaan dan norma 
-Pengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama.
4)      Teori Behavioristik
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada pemahaman tentang pekerja – lebih berorientasi pada manusia sebagai pelaku.
Beberapa tokohnya, antara lain:
a. Maslow
Individu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs, self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya. Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha memenuhinya agar timbul kepuasan. 
b. Douglas Mc Gregor (1906-1964)
Teori X dan teori Y 
Teori X melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori Y melihat karyawan dari segi optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja. 
5)      Teori Humanistik
Teori ini lebih menekankan pada prinsip kemanusiaan. Teori humanistic biasanya dicirikan dengan adanya suasana saling menghargai dan adanya kebebasan. Teori Humanistik dengan para pelopor Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas McGregor. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah manusia merupakan “motivated organism”. Organisasi memiliki struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsi dari kepemimpinan adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas untuk merealisasikan potensi motivasinya didalam memenuhi kebutuhannya dan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok. Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok, yaitu; (1), kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuan-nya, (2), organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan, dan (3), interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama. Blanchard, Zigarmi, dan Drea bahkan menyatakan, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan terhadap orang lain, melainkan sesuatu yang Anda lakukan bersama dengan orang lain (Blanchard & Zigarmi, 2001).
b.      Temuan penelitian
Dari penelitian yang saya lakukan yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan ini banyak yang saya temun sehingga tidak mungkin untuk memaparkan semuanya disini, dengan demikian maka apa yang saya temukan ketika penelitian disini saya lampirkan di lampiran.
c.       Simpulan
Setelah saya melakukan penelitian tentang kepemimpinan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan maka saya dapat menyimpulkan, yaitu:
1.      Kepemimpinan pada organisasi yang sifatnya milik sendiri cenderung otokratis.
2.      Dalam kepemimpinan yang menganut gaya Pseudo demokratis hubungan antara top manager dengan low atau bahkan midle manager cenderung kurang harmonis.

C.     Sumber
1.      Informan
1)      Yani Nuraeni, beliau adalah salah satu dari penggagas berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Hasan ini. Namun sekarang beliau sudahtidak aktif lagi di pengurusan madrasah karena usianya yang sudah berkepala enam.
2)      Wahyu Mulyana, beliau adalah staf pegawai di bagian Tata usaha dan beliau adalah orang yang tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan madrasah, dengan kata lain beliau adalah sumber daya organisasi eksternal.
3)      Iman Permana, dia adalah siswa kelas empat yang berasal dari sekitar madrasah.
2.      Rujukan
Soekarto Indrafachrudi, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993).
Aan Komariah, at.al., Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Bumi Aksara, 2006).
Bernardine R., Kepemimpinan: Dasar-dasar dan Pengembangannya (Yogyakarta: Andi, 2005).
Dodi Wirawan Irawanto, Kepemimpinan: Esensi dan Realitas (Malang: Bayumedia publishing, 2008).
Kartini Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
YW. Sunindhia, SH, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993.
D.    Lampiran