Ada 10 permasalahan terbesar yang
dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Ke 10 permasalahan tersebut
merupakan hasil survei yang diurut dari yang terkecil ke yang terbesar,
urutannya adalah sebagai berikut:
10. Krisis kepemimpinan
9. Kelaparan
dan krisis pangan
8. Bencana
alam
7. Mahalnya
harga pangan
6. Sempitnya
lapangan kerja
5. Sistem
pendidikan
4. Pengelolaan BBM
3. Kemiskinan
2. Korupsi
1. Ekonomi
IRONIS….......begitulah julukan untuk bangsa ini.
Bangsa yang pernah menjadi macan
Asia Tenggara, bahkan diprediksi akan menjadi macan Asia…kini kehilangan
taringnya. Bangsa yang kaya sumberdaya alam kini terpuruk menjadi bangsa
miskin.
Lihatlah ke sepuluh masalah itu
bermuara pada SISTEM YANG RAPUH……
Ekonomi dan pendidikan kita
bertumpu pada paradigma kapitalis-liberalis-sekularis.
Sistem ekonomi
kapitalis-liberalis-sekularis yang bertumpu pada sektor non riil, inilah yang
menyebabkan kelaparan & krisis pangan, mahalnya harga pangan padahal negara
kita adalah negara agraris/pertanian, amburadulnya pengelolaan BBM, kemiskinan,
korupsi, dan kolapsnya ekonomi mikro dan makro.
Sistem pendidikan yang bertumpu
pada kapitalis-materialis-liberalis hanya mampu melahirkan manusia-manusia yang
tamak dan oportunis…
Sistem pendidikan kita hanya mampu
melahirkan manusia penyebab beberapa bencana alam seperti banjir dan longsor,
melahirkan manusia-manusia koruptor.
Tengoklah UN…guru, kepala sekolah,
dinas pendidikan kota/kabupaten, bahkan kanwil di beberapa propinsi justeru
mengintruksikan pada guru untuk mengawal UN demi kredibilitas
propinsinya….sehingga dengan entengnya murid akan berkata, “ga usah terlalu
giat belajar, nanti juga jawaban kita dibetulin guru kalau salah“.
Sistem pendidikan kita lebih mendahulukan nilai dalam bentuk angka (materialis
kan?), dari pada etika-sopan santun-akhlak-moral…maka wajar kalau sistem
pendidikan kita ahirnya tak mampu melahirkan dan mencetak pemimpin-pemimpin
yang menjunjung moralitas….dan terjadilah krisis kepemimpinan seperti sekarang
ini.
Jadi jika ini masalah sistem…memperbaikinya
pun haruslah sistemik, yang semuanya dimulai dengan mengubah frame dan
paradigma kita yang kapitalis-liberalis-sekularis.
Posting Komentar