Laporan Kegiatan Praktek Profesi Mahasiswa
A.
Gambaran Proses Kegiatan
1.
Nama Kegiatan
Nama dari kegiatan ini adalah Praktik Propesi
Mahasiswa (PPM) di Rumah Zakat Indonesia Jl. Turangga No. 25C Bandung, tentang:
“Manajemen Arsip Amil Rumah Zakat”
Perkuliahan yang dilakukan dikelas merupakan suatu
proses belajar seorang mahasiswa kepada dosen atau fasilitator. Mahasiswa bisa
mendapatkan materi dari perkuliahan melalui dosen yang bersangkutan. Akan
tetapi, ada banyak hal yang tidak mudah untuk dipahami secara langsung dari
perkuliahan, yaitu praktikum yang membutuhkan aplikasi nyata dari materi-materi
yang telah diajarkan. Perkuliahan yang dilakukan di ruangan dan praktikum yang
dilakukan di kelas saja tidak cukup untuk menjadi bekal bagi mahasiswa di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran yang
nyata dari lembaga ataupun industri agar dapat dijadikan pengalaman yang
berharga dan menciptakan mahasiswa yang berkompeten sesuai dengan bidangnya,
sehingga kemampuannya tidak akan diragukan ketika terjun ke dunia luar.
Dan tentunya Proses pembelajaran dalam pengembangan
suatu kajian keilmuan haruslah disertai kesinambungan antara dasar nilai
teoritis yang kemudian ditunjang dengan analisis dan praktik lapangan, sehingga
akan menghasilkan keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan di setiap zamannya.
Terlebih, alangkah lengkapnya apabila semua pengkajian
direlevansikan dengan kondisi objektif lapang karena pada prinsipnya setiap
kebutuhan akan berkembang dengan permasalahannya. Salah satu permasahan yang
dimaksud diatas adalah persoalan Manajemen Zakat yang selama ini dianggap sebagai wilayah penyelesaian persoalan umat,
khususnya umat Islam, karena potensi Zakat merupakan aset yang besar dalam
pengembangan kesejahteraan dan memudahkan umat untuk mempelajari tentang makna dari hidup bersosial, dan tidak heran jika mucul lembaga-lembaga LAZ yang memposisikan untuk lebih fokus dalam Pengelolaan Zakat yang
meliputi pengumpulan dan pendistribusian.
Jurusan Manajemen Dakwah adalah sebuah jurusan yang
memfokuskan pengkajiannya pada tujuh ranah atau garapan, diantaranya tentang
Manjemen Zakat, berangkat atas dasar dan analisa tersbut, maka
kami akan melakukan kegiatan Praktek Propesi Mahasiswa (PPM) di Rumah Zakat Indonesia Kota Bandung. Dan yang terpenting dari kegiatan ini adalah sebagai
bagian dari kurikulun perkuliahan di jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. dengan kajian ke ilmuan
Manajemen Zakat.
2.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini meliputi:
1)
Sebagai pemenuh
syarat akademis perkuliahan di jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Gunug Djati Bandung.
2)
Menambah wawasan
keilmuan mahasiswa Manajemen Dakwah khususnya pada ranah manjemen Zakat, Infaq dan Shadaqah dengan peraktek langsung di
lapangan terkait masalah manajemen.
3)
Sebagai upaya
penyesuaian antara nilai teoritis dengan praktek.
3.
Kondisi Objektif Rumah Zakat Indonesia
Pada
Tahun 998, Abu Syauqi, salah satu tokoh dai muda Bandung, bersama
beberapa rekan di kelompok pengajian Majlis Taklim Ummul Quro sepakat membentuk
lembaga sosial yang concern pada bantuan kemanusiaan. 2 Juli 1998, terbentuklah
organisasi bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ). Sekretariat bertempat di
Jl. Turangga 33 Bandung sekaligus sebagai tempat kajian. Jamaah pengajian
semakin berkembang. Dipergunakanlah Masjid Al Manaar Jl. Puter Bandung sebagai
tempat kajian rutin.
1999, Dukungan
masyarakat yang terus meluas mendorong dilakukannya pengelolaan organisasi ini
lebih baik. Kantor sekretariat pindah ke Jl. Dederuk 30 Bandung. Mendekat ke
forum pengajian di Masjid Al Manaar. Pencapaian donasi selama 1998-1999
terkumpul sebanyak Rp 0,8 Milyar.
2000, Animo
masyarakat pada perlunya organisasi kemanusiaan semakin meningkat. Masyarakat
memandang penting misi sosial ini diteruskan bahkan untuk kiprah yang lebih
luas . Dirintislah program bea siswa pendidikan yatim dan dhuafa, layanan
kesehatan, rehabilitasi masyarakat miskin kota, dll. Pemekaran mulai dilakukan
dengan membuka kantor cabang Yogyakarta, Mei 2000 di Jl. Veteran 9. Cabang
Bandung dipindah ke sekretariat awal di Jl. Turangga 33 Bandung. Donasi selama
setahun terkumpul Rp 2,1 Milyar.
2001, Februari,
Kantor cabang Jakarta resmi berdiri di Jl. Ekor Kuning Rawamangun, Jaktim.
Pengumpulan donasi terbukukan sebesar Rp 2,19 Milyar
2002, Identitas
lembaga sebagai lembaga amil zakat semakin dikuatkan. Kantor Cabang Jakarta pindah
ke Jl. Taruna 43 Pulogadung. Penerimaan donasi meningkat menjadi Rp 4,19 M.
2003, DSUQ
berubah nama menjadi Rumah Zakat Indonesia DSUQ
seiring dengan turunnya SK Menteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003
yang mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Bulan
Mei, Rumah Zakat Indonesia DSUQ hadir di
ibukota Jawa Timur, Surabaya. Perolehan donasi terus meningkat menjadi Rp 6,46
M.
2004, Kantor
cabang Tangerang berdiri. Ekspansi mulai melebar ke Sumatera dengan
didirikannya kantor cabang Pekanbaru, Riau. Dimulainya pembangunan sistem
Teknologi Informasi untuk peningkatan mutu pelayanan. Hampir seluruh kantor
cabang telah tersambung secara online. Website www.rumahzakat.org dirilis,
menggantikan alamat situs sebelumnya di www.rumahzakat.net. Menguatkan branding lembaga dengan nama Rumah Zakat Indonesia. Kepercayaan
masyarakat semakin tumbuh, donasi terkumpul sebanyak Rp 8,92 M.
2005, Pertumbuhan cabang meningkat pesat.
Tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 membuka akses Rumah Zakat Indonesia lebih berperan di
Sumatera. Cabang-cabang baru pun dibuka : cabang Aceh, Medan, Padang,
Palembang, Batam berdiri. Di Jawa, berdiri pula kantor cabang Semarang,
ditambah jaringan kantor cabang pembantu di Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta
Selatan, Cirebon, Solo. Cabang Pekanbaru juga berekspansi dengan memiliki
kantor cabang pembantu Duri dan Dumai. Sistem informasi lembaga mulai masuk ke
jaringan on line. Mulai transaksi online, absensi on line, dan beberapa
software keuangan.
Penerimaan donasi meningkat tajam khususnya dari bantuan masyarakat untuk program rehabilitasi pasca tsunami Aceh, tercatat Rp 45,26 M donasi terkumpulkan.
Penerimaan donasi meningkat tajam khususnya dari bantuan masyarakat untuk program rehabilitasi pasca tsunami Aceh, tercatat Rp 45,26 M donasi terkumpulkan.
2006, Regenerasi
puncak pimpinan diestafetkan dari Ustadz Abu Syauqi beralih ke Virda Dimas
Ekaputra. Babak sejarah baru Transformation From Traditional Corporate to
Professional Corporate dimulai. Kesadaran berzakat terus didorong dengan
merilis kampanye “When Zakat Being Lifestyle” Diluncurkanlah program Gelar
Budaya Zakat (GBZ) Menuju Indonesia Sadar Zakat 2008 pertama kali di 6 kota.
Donasi berhasil terkumpul sebanyak Rp 29,52 M.
2007, Pengembangan
progam semakin disempurnakan termasuk dengan mengganti istilah Departemen
Empowering menjadi Direktorat Program. Implementasi program mulai difokuskan
hingga mengerucut pada empat induk yaitu EduCare, HealthCare, YouthCare, dan
EcoCare. Pengelolaan program dilakukan dengan konsep terintergrasi dan
berkelanjutan berbasis komunitas.
ICD merupakan
tempat yang difokuskan untuk penyaluran yang terintegrasi yakni pendidikan,
kesehatan, pelatihan kepemudaan, dan pemberdayaan ekonomi secara terpadu
berbasis komunitas. Dengan
Mustahik Relation Officer sebagai SDM pendamping, ICD menjadi pusat penyaluran
program sehingga lebih terukur, dan terkontrol. Di tahun ini pula Rumah Zakat Indonesia melebarkan layanan program
pendidikan dengan menyelenggarakan Sekolah Dasar Juara yang bersifat gratis.
Guru-guru terbaik dipilih untuk mendidik calon pemimpin bangsa di sana.
Program
komunikasi dikembangkan lebih massif
melalui televisi. Diluncurkanlah TV Commercial perdana berjudul “Saya Percaya Rumah Zakat” menggandeng endorser Helmy
Yahya. Acara Gelar Budaya Zakat (GBZ) Menuju Indonesia Sadar Zakat 2008 kembali
digelar, kali ini diselenggarakan di 10 kota.
Ternyata hasil
komunikasi dan focusing program bekorelasi positif terhadap pencapaian donasi, terkumpul Rp 50,16 M. Triple digit
growth!
2008, Rumah Zakat Indonesia berkeinginan kuat
untuk memantapkan program-program pemberdayaan. Dukungan dan kepercayaan masyarakat
menguatkan lembaga untuk semakin fokus kepada sebuah rekayasa peradaban besar
yang sejak awal telah diimpikan, yakni “transformasi mustahik ke muzakki”.
Wujud nyata usaha lembaga adalah dengan meluaskan jaringan pengembangan usaha kecil dan mikro di 18 kota.
Tidak hanya itu, Rumah Zakat Indonesia pun menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan motivasi dan ketrampilan dalam wadah Youth Development
Center. Pelatihan motivasi ini memegang peranan penting karena karakter, pola
pikir, dan sikap yang kontra produktif menyumbangkan andil besar dalam
kelanggengan sebuah kemiskinan. Dan yang tidak kalah penting adalah pendampingan
masyarakat dilakukan oleh 28 Mustahik Relation Officer (MRO) dengan didukung
para relawan.
Pembelajaran untuk menjadi
organisasi yang amanah dan professional terus dilakukan, salah satunya dengan
penguatan program-program Human Capital. Diluncurkanlah program seperti EAZI
(Executive Amil Zakat Indonesia), ADP (Amil Development Program), ACTPRO
(Acceleration Program) dan sebagainya. Kegiatan peningkatan kapasitas ini
terbukti efektif kompetensi memenuhi tuntutan profesi dan masyarakat.
Kepercayaan terus
tumbuh, dari pencapaian donasi berhasil terkumpulkan donasi sebesar Rp 71,40
Milyar. Untuk memberikan edukasi lebih luas kepada masyarakat tentang zakat dan
filantropi, Roadshow Gelar Budaya Zakat dilakukan, kali ini hadir di 19 Kota.
2009, Tahun
ini menjadi tahun pertama pasca 10 tahun pertama milestone Rumah Zakat Indonesia. Guna penguatan organisasi dikokohkanlah
organisasi baru pemberdayaan, yaitu : Rumah Sehat Indonesia (pengelola program
kesehatan), Rumah Juara Indonesia (pengelola program pendidikan), Rumah Mandiri
Indonesia (pengelola program kemandirian ekonomi). Peningkatan jumlah unit
layanan terus dilakukan. Hingga akhir tahun telah berdiri 8 Sekolah Juara, 7
Rumah Bersalin Gratiis.
Tahun 2009 bisa
disebut sebagai tahun ekspansi mengingat dalam 1 semester langsung dibuka 14
cabang baru sehingga menambah total jumlah jaringan sebanyak 45 kantor.
Pengelolaan yang semakin baik mendapat
apresiasi dari masyarakat antara lain award dari Karim Business Consulting yang
menempatkan Rumah
Zakat Indonesia
sebagai #2 LAZNAS Terbaik dalam ISR Award (Islamic Social Responsibility Award
2009). Penghargaan juga datang dari IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat) yang
menganugerahi Rumah Zakat
Indonesia sebagai The Best Organization in Zakat Development.
Pencapaian donasi tumbuh semakin baik,
tercatat Rp 107, 3 Milyar berhasil dikumpulkan dan menjadikan Rumah Zakat Indonesia sebagai Organisasi
Pengelola Zakat terbesar pengumpulan donasinya se-Indonesia.
2010, Krisis
global 2009 banyak diprediksikan mulai pulih pada tahun ini, namun tantangan
sosial dan ekonomi tak lebih mudah dihadapi. Rumah Zakat
Indonesia menyikapi hal ini dengan melakukan rangkaian adaptasi dan
perubahan menuju organisasi berskala global.
Pada 5 April 2010, resmi
diluncurkanlah brand baru RUMAH ZAKAT menggantikan brand sebelumnya RUMAH ZAKAT
INDONESIA. Dengan mengusung tiga brand value baru : Trusted, Progressive dan
Humanitarian, organisasi ini menajamkan karakter menuju “World Class
Socio-Religious Non Governance Organization (NGO)”.
Sharing Confidence diangkat menjadi positioning. “Dengan keyakinan yang kuat untuk berbagi
dan menciptakan keluarga global yang lebih baik, Rumah Zakat berdaya upaya untuk menjadi
organisasi terdepan di region yang menjamin program efektif dan
berkesinambungan dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik.”
Untuk
memperkuat perubahan ini diluncurkan pula gerakan Merangkai Senyum Indonesia,
sebuah rangkaian kegiatan untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia jauh lebih khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kelayakan
hidup.
2011, Di
tahun 2011 Rumah Zakat dapat memberikan bantuan
kepada 835.163 penerima layanan manfaat yang berada dari Aceh hingga Papua. Di tahun ini Rumah Zakat memperoleh amanah sebesar Rp146
miliar dari para donatur dan mitra yang jumlahnya mencapai 99.246 orang.
Dari total penerimaan zakat 2011 porsi
perusahaan yang memberikan sebagai bagian dari kegiatan CSR nya mencapai 9%. Rumah Zakat berupaya untuk menyalurkan bantuan
kepada masyarakat kurang mampu melalui pendidikan (Senyum Juara), kesehatan
(Senyum Sehat), dan ekonomi (Senyum Mandiri) di 121 wilayah binaan atau
Integrated Community Development (ICD).
Di bidang pendidikan, Rumah Zakat memiliki program Sekolah Juara yang
memberikan pendidikan gratis dan berkualitas. Saat ini Rumah Zakat telah mendirikan 12 Sekolah Juara
yang tersebar 11 kota. Selain itu Rumah Zakat pun
memiliki program beasiswa untuk siswa SD hingga mahasiswa yang hingga tahun
2011 telah membantu 629.626 anak.
Di bidang kesehatan, Rumah Zakat bersama mitra telah mendirikan 7
Rumah Bersalin Sehat Keluarga dan 1 Klinik Sehat. Rumah Zakat pun bekerjasama dengan 38 mitra
Layanan Bersalin, dan kini memiliki 58 Armada Kesehatan dan Mobil Jenazah
Gratis.
Sementara itu di bidang ekonomi, Rumah Zakat telah memiliki 33 Balai Bina Mandiri
yang didirikan di wilayah binaan dan didampingi seorang Member Relationship
Officer (MRO) yang memiliki tugas sebagai pendamping, pemberdaya, surveyor
pemberdayaan, penggerak lingkungan, dan advokat masyarakat. Di wilayah ICD
program pemberdayaan ekonomi seperti Kelompok Usaha Kecil Mandiri, Sarana Usaha
Mandiri, Pelatihan Skill Produktif, hingga Budidaya Agro dilaksanakan.
Struktur Rumah Zakat
Visi dan Misi Rumah Zakat
Visi
§ Lembaga
filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang professional
Misi
§ Berperan
aktif dalam membangun jaringan filantropi internasional
§ Memfasilitasi
kemandirian masyarakat
§ Mengoptimalkan
seluruh aspek sumber daya melalui keunggulan insani
4. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan ini tersusun atas tiga langkah yang terinci sebagai berikut:
1) Persiapan
Pada tahap ini meliputi, penentuan objek praktik, kemudian kami juga diberi penyuluhan dari Dosen
Pembimbing,
Ketua Jurusan, berupa tata
cara melaksanakan tugas-tugas
yang wajib kami
laksanakan yaitu sesuai
dengan etika dalam
berbicara, etika berpakain,
mengelola dokumen dan
sebagainya.
Kami juga
menyiapkan baik yang berkenaan dengan Administrasi
dan perlengkapan, dan mempersiapkan
fisik serta mental.
Table.4.1
Persiapan PPM
No
|
Jenis
Persiapan
|
Tingkat
( % ) kesiapan
|
1
|
Administrasi
Keuangan
|
20
|
2
|
Fisik
|
37
|
3
|
Mental
|
43
|
Total
|
100
|
Sumber :
Berdasarkan Hasil Penelitian
Persiapan
Administrasi Keuangan (20%), Persiapan Fisik (37%), dan Persiapan Mental (43%),
sehingga Total Kesiapan adalah
(100%).
2)
Pelaksanaan
Dalam pelaksaan kegiatan Praktik Profesi
Mahasiswa yang
kami laksanakan selama kurang lebih Dua minggudi Kantor Pusat Rumah Zakat Indonesia,
yaitu:
a. Pemilahan arsip dan non arsip Amil
b. Mengelompokan dan identifikasi arsip Amil
c. Pendeskripsian arsip Amil
d. Memanuver arsip Amil
e. Membuat daftar arsip sementara
f.
Mengentri
data ke computer
Waktu dan
Kegiatan
NO
|
HARI
|
TANGGAL
|
KEGIATAN
|
1
|
Kamis
|
04 Juli 2013
|
Memilah Arsip dan
Non Arsip
|
2
|
Jum’at
|
05 Juli 2013
|
Memilah Arsip dan Non Arsip
|
3
|
Senin
|
08 Juli 2013
|
Memilah Arsip dan
Non Arsip
|
4
|
Selasa
|
09 Juli 2013
|
Mengelompokan dan
Identitas Arsip
|
5
|
Rabu
|
10 Juli 2013
|
Mengelompokan dan
Identitas Arsip
|
6
|
Kamis
|
11 Juli 2013
|
Mendeskripsikan
Arsip
|
7
|
Jum’at
|
12 Juli 2013
|
Mendeskripsikan
Arsip
|
8
|
Senin
|
15 Juli 2013
|
Mendeskripsikan
Arsip
|
9
|
Selasa
|
16 Juli 2013
|
Mendeskripsikan
Arsip
|
10
|
Rabu
|
17 Juli 2013
|
Manuver Arsip
|
11
|
Kamis
|
18 Juli 2013
|
Manuver Arsip
|
12
|
Jum’at
|
19 Juli 2013
|
Mengentri Data ke
Komputer
|
3)
Evaluasi
Yang dimaksud
evaluasai pada langkah ini yakni bentuk evaluasi yang dilakukan oleh dosen
pembimbing dan pihak Rumah Zakay Indonesia Kota Bandung, terhadap mahasiswa
selama kegiatan berlangsung hingga selesai.
B.
Hasil yang diperoleh
Dalam melaksanakan Praktik Profesi Mahasiswa
selama jangka waktu kurang lebih selama dua minggu banyak hal yang kami peroleh
baik dalam suka maupun duka, dan kami dapat pelajaran semua yang telah kami
laksanakan sehingga pelaksanaan PPM tidak sia-sia, melalui kegiatan PPM kami
dapat memperaktekan apa yang telah dipelajari di kelas. Kegiatan PPM merupakan
sarana untuk menyalurkan dan mengukur tingkat kemampuan kita sebagai seorang
praktisi zakat. Dengan kegiatan PPM kami bisa menambah wawasan tentang apa saja
yang harus dikerjakan oleh pengelola zakat selain mengadakan pelayanan zakat
kami dapat mengetahui bahwa seorang amil juga harus simple dalam bergaul dan
harus ramah tamah terhadap muzakki dan mustahiq.
Selain itu, dari desain kegiatan yang telah kami
buat sebelumnya, tercapai beberapa tujuan yang tercapai. Kalau dipersentasikan
kurang lebih 60%. Ini merupakan hasil yang luar biasa bagi kami karena dari
sekian yang ditargetkan pada perencanaan (persiapan) telah tercapai, meskipun
tidak semua tercapai dari apa yang telah ditargetkan.
C. Temuan permasalahan dakwah di lokasi PPM
Permasalahan Umum yang kami hadapi
selama melakukan Praktik Profesi diantaranya:
1)
Tidak
tersedia peralatan kerja, ini sangat menyulitkan kami untuk bisa bekerja
maksimal karena peralatan yang ada hanya seadanya. Kami bekerja untuk
permasalahan arsip tapi kami tidak diberikan alat kerjanya jadi kami dituntut
untuk mengerjakan tugas selesai tepat waktu.
2)
Komunikasi
yang terbatas, kami hanya bisa berkomunikasi lebih leluasa dengan pembimbing
lapangan saja, meskipun kami PPM di bidang Human Capital Manajemen tetapi kami
tidak bisa masuk kedalam ruangan bidang tersebut apalagi untuk berkomunikasi
dengan mereka. Mungkin ini dilakukan agar kami bisa lebih berkonsentrasi
bekerja sesuai peran dan tugas yang harus diselesaikan.
D. Solusi permasalahan yang ditemukan
Untuk mengatasi permasalah diatas, karena kami
memiliki masalah lebih dari satu maka untuk mengatasinya kami juga memiliki
solusi lebih dari satu.
1)
Meskipun
kami harus bekerja dengan peralatan seadanya, namun demikian kami tetap
berusaha untuk mendapatkan peralatan yang yang diperlukan baik itu dengan
membeli atau meminjam. Ini sebagai pembuktian bahwa kami tetap berusaha untuk
bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami tepat pada waktunya.
2) Meskipun komunikasi dibatasi tetapi kami
tetap berkomunikasi diluar jam kerja atau pun melalui dunia maya. Karena bagi
saya komunikasi sangat penting dalam sebuah team work, bagaimana kerja tim bisa
maksimal kalau komunikasi tidak berjalan.
E.
Penutup
1)
Simpulan
Kelompok Kerja
·
Berinteraksi untuk membagi informasi
&mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang tanggung
jawabnya.
·
Hanya sekedar sumbangan individual tanpa
berkesempatan koordinasi
Tim Kerja
·
Upaya individunya menghasilkan suatu kinerja
yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual
·
Koordinasi maksimal atas sumbangan individual
2)
Saran
a)
Saran
untuk Jurusan Manajemen Dakwah, Dalam pengelompokan PPM seharusnya dibagi
sesuai dengan ranah yang di inginkan oleh mahasiswa, agar mahasiswa lebih
menikmati dan bertanggung jawab dalam PPM ini.
b)
Saran
untuk Rumah Zakat, mereka yang ikut magang atau praktik Lapangan atau
penelitian tidak ada niat untuk menyusahkan atau menjelekan rumah zakat, untuk
itu kami mohon untuk terbuka bagi kami yang ingin menyelesaikan tugas dari
dosen kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rumahzakat.org.id
Posting Komentar